BPJS Kesehatan Cabang Boyolali dan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menggelar Focus Grup Disccusion

Deddy Febrianto, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, menjelaskan bahwa pertemuan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terkait mekanisme rujukan layanan kesehatan yang berjalan di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Boyolali. (doc bpjs/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-Boyolali, – Guna memastikan mekanisme rujukan di pelayanan Fasilitas Kesahatan Tingkat Pertama (FKTP) ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) berjalan tanpa kendala, BPJS Kesehatan Cabang Boyolali dan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menggelar Focus Grup Disccusion (FGD) di Aula Dinas Kesehatan, Kabupaten Boyolali.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Kepala Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit. Deddy Febrianto, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, menjelaskan bahwa pertemuan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terkait mekanisme rujukan layanan kesehatan yang berjalan di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Boyolali. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan wujud dari sinergi pemberian informasi kepada seluruh stakeholder terkait alur dan kebijakan pelayanan untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Senin 03 Februari 2025.
“FGD ini bertujuan mencapai satu kesatuan pemahaman layanan rujukan dari Puskesmas ke Rumah Sakit. Kami berharap dengan adanya koordinasi ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh Fasilitas Kesehatan baik di tingkat puskesmas maupun rumah sakit mengenai sistem rujukan yang benar dan sesuai. Kami berterimakasih atas berlangsungnya kegiatan ini khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali sudah menyediakan tempat. Hal ini merupakan kesempatan kita semua untuk meningkatkan kolaborasi pelayanan kesehatan. Kegiatan ini bukan hanya sekedar rutinitas, melainkan langkah kita bersama untuk memastikan setiap stakeholder dapat memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” tutur Deddy.
Deddy menjelaskan sistem rujukan dalam Program JKN adalah mekanisme untuk mengarahkan peserta yang membutuhkan layanan lebih lanjut dari FKTP ke FKRTL. Sistem ini bertujuan agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta JKN dapat terkoordinasi dengan baik, efisien, dan tepat sasaran.
“Perlu dipahami bahwa dalam filosofi program JKN, layanan JKN ini memberikan jaminan peserta dilayani dengan baik sesuai dengan kebutuhan medis dan ini merupakan prinsip pertama. Tapi memang tidak dipungkiri juga dengan memperhatikan dinamika di lapangan berkaitan dengan biaya pelayanan kesehatan. Jadi memang BPJS Kesehatan harus bersikap efektif dan efisien dalam pengelolaan biaya pelayanan kesehatan,” jelas Deddy.
Terkait mekanisme di Rumah Sakit rujukan internal antar poli dan konsul internal antar poli dapat dilakukan. Sistem ini dilakukan dengan tujuan memberikan kemudahan kepada peserta dalam mengakses beberapa poli di fasilitas kesehatan sesuai indikasi medis. Deddy mengungkapkan perlunya komunikasi dan koordinasi yang baik dari semua pihak.
Deddy berharap agar masalah dalam proses rujukan bisa dilakukan sebagai mana ketentuan dan pertimbangan medis yang tepat, sehingga peserta JKN mendapatkan akses layanan kesehatan yang lebih baik sesuai kebutuhan medis yang ditemukan oleh dokter.
“Rujukan internal yaitu pasien yang dirujuk ke dokter lain yang tidak dikembalikan ke dokter perujuk istilah lain adalah alih rawat. Konsul internal yaitu pelayanan lintas poli yang dikembalikan kepada dokter perujuk. Dengan dua mekanisme ini diharapkan dapat dilakukan komunikasi yang efektif antar dokter spesialis dalam merawat pasiennya sehingga akan terciptanya win win solution baik dari pasien maupun Fasilitas Kesehatan. Mari kita bersama terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di FKTP dan FKRTL, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program jaminan kesehatan dan terus menyeimbangkan kendali mutu layanan dan biaya.”
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Puji Astuti menekankan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mengadakan kegiatan FGD ini untuk memberikan solusi terbaik perihal layanan kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat Kabupaten Boyolali.
“Adanya kegiatan koordinasi seperti ini bukan untuk kepentingan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali saja, melainkan untuk membuat satu pemahaman pelayanan prima terhadap masyarakat yang kita berikan layanan. Supaya Puskesmas dan Rumah Sakit bisa bersikap bijaksana dan saling bersinergi,” jelas Puji.
Melalui kegiatan FGD ini diharapkan FKTP dan FKRTL dapat mengetahui indikator kinerja yang perlu ditingkatkan dalam melayani pasien peserta program JKN. Menurutnya, muara dari upaya ini adalah meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat atau peserta JKN dan menjalankan regulasi yang sudah ditetapkan oleh regulator. (ist/**)