Fokus Jateng-BOYOLALI,-Menolak untuk dipindahkan, ratusan pedagang Pasar Nogosari Kecamatan Nogosari, Boyolali menggelar aksi unjuk rasa sebagai aksi penolakan pemindahan ke pasar baru, Rabu 20 November 2024.
Mereka menyebut pasar lama yang berada di Dusun Rejosari Desa Glonggong, Kecamatan Nogosari ini sudah menjadi sumber penghasilan para pedagang selama puluhan tahun. Rencananya, para pedagang pasar akan dipindahkan ke pasar baru yang ada di pinggir jalan Nogosari-Andong tepatnya di Dusun Ngumbul, Desa Ngglonggong. Pemindahan para pedagang ini rencananya akan dilaksanakan akhir tahun ini.
Puas berorasi di depan kantor Pasar Nogosari lama sambil membawa poster, ratusan pedagang kemudian berkeliling ke pasar lama dan beranjak menuju Pasar Nogosari baru, dengan berjalan kaki sekitar 10 menit. Sejumlah poster yang mereka bawa antara lain “Tolak Pasar Pindah”, “Kami Pedagang Pasar Nogosari Menolak Pindah”, “Kami Tetap Pertahankan Pasar Lama”, dan sebagainya.
“Kami menolak pasar baru!” teriak salah satu pedagang disambut ucapan setuju oleh pedagang lainnya.
Para pedagang itu kemudian menuju ke Pasar Nogosari baru untuk menghadiri undangan rencana kepindahan ke pasar baru oleh pengelola pasar. Undangan tercatat pukul 10.30 WIB, akan tetapi hingga pukul 11.00 WIB tidak ada pengelola yang datang bahkan ada kabar pertemuan dibatalkan. Hal itu membuat pedagang marah. Mereka pun berkeliling Pasar Nogosari baru sambil melakukan orasi penolakan.
Salah satu pedagang Pasar Nogosari, Arie, mengaku pada Selasa kemarin, warga mendapatkan undangan pembahasan kepindahan pasar. Namun sebelumnya para pedagang telah menggalang tanda tangan penolakan.
“Pedagang, pengunjung ada 500an lebih yang tanda tangan menolak, tidak mau di pindah,” kata Arie, Dia mengatakan pedagang yang telah ditemui semua kompak. Tak mau pindah dari pasar yang sudah ditempati selama puluhan tahun ini. Alasan penolakan pemindahan pasar karena situasi ekonomi di pasar lama mulai berkembang baik. Selain itu, lokasi pasar terlalu mojok ke kiri atau jauh dari pusat keramaian.
” Jalannya juga tidak aman. Turunan tikungan,” timpal Sabar pedagang lain.
Sementara itu, kepala UPT Pasar Umum Nogosari, Yuyus Armunanto mengatakan akan berkoordinasi dengan dinas perdagangan dan perindustrian (Disdagperin) atas aspirasi Pedagang ini.
” Pedagang tidak mau pindah. Alasannya lokasi (dinilai kurang strategis),” katanya.
Dia menyebut sedianya Disdagperin Boyolali akan melakukan sosialisasi kepada pedagang pasar Nogosari hari ini. Dikarenakan Kepala dinas dan tim kabupaten mendapatkan surat undangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sehingga tidak bisa melakukan sosialisasi kepada pedagang.
” Ya kan baru tahapan sosialisasi. Waktunya kapan belum tau.” (yull/**)