FOKUS JATENG-BOYOLALI-SMP negeri maupun swasta di Boyolali akan melaksanakan ujian sekolah yang digelar mulai Rabu (28/4) mendatang. Ujian secara tatap muka dilakukan seiring selesainya vaksinasi dosis kedua kepada guru.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, mengungkapkan semula ujian SMP semula dijadwalkan 19 April lalu. Namun karena belum selesai proses vaksinasi, sehingga ujian diundur menjadi tanggal 28 April.
“Ujian untuk SD semula direncanakan dilaksanakan besok (Senin/26/4) diundur menjadi tanggal 3 Mei,” ujarnya.
Menurutnya, ujian kelulusan diluar jaringan (Luring) lebih objektif. Hal itu sebagai upaya untuk menjamin mutu pendidikan. Sebab evaluasi belajar yang dilakukan secara daring cukup menyulitkan. “Guru tidak mengetahui secara langsung, bagaimana siswa mengerjakan ujian. Bisa dikerjakan sendiri atau orang lain. Atau bisa jadi yang mengerjakan hanya satu siswa saja,” ujarnya.
Selain ujian langsung, ujian susulan bagi siswa yang berhalangan hadir saat ujian juga telah direncanakan. Begitu juga di sekolah yang berada di zona merah, ujian dilaksanakan secara daring. “Siswa yang tidak bisa berangkat saat ujian susulan juga bisa mengikuti ujian secara daring,” ujarnya.
Sedangkan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM), pihaknya terus menekankan pentingnya protokol kesehatan. Saat ini sudah hampir seluruh SD di Boyolali menggelar PTM. Kecuali bagi sekolah yang ada di zona Merah.
“Syarat PTM yakni harus clean. Tidak berpotensi menular Covid-19 saat PTM. Sehingga baik guru, Siswa atau sekolah itu berada. Ketika berada di zona merah otomatis dihentikan dulu,” jelasnya.
Terpisah, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan para guru SD sudah lebih dulu selesai divaksinasi. Saat ini, vaksinasi menyasar guru SMP.
“Hanya tinggal vaksinasi dosis kedua, namun saat ini sudah mulai diberikan. Harapannya, vaksinasi dosis kedua bisa selesai sebelum ujian sekolah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina.