Fokus Jateng -SUKOHARJO- Panggung “Gema Surya Nuswantara” di Sukoharjo berubah emosional ketika Iwan Fals membawakan lagu Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi, yang menyinggung langsung bencana banjir bandang di Sumatera akibat kerusakan hutan. Di tengah hujan yang tak kunjung reda, ribuan penonton larut dalam pesan lingkungan yang disuarakan sang legend.
Para penonton dari berbagai daerah tetap bertahan demi melihat penampilan Tipe-X serta sang legenda, Iwan Fals di Taman Ratu Maulidya, Purbayan, Baki, Sukoharjo, pada Selasa 2 Desember 2025 malam.
Konser itu digelar gratis dalam rangka HUT ke-48 Tuntas Subagyo, pendiri Yayasan Surya Nuswantara Wilwatikta (YSNW). Setelah penampilan band lokal dan aksi energik Tipe-X yang membawakan sejumlah lagu hits, suasana berubah syahdu ketika Iwan Fals naik ke panggung. Meski basah kuyup, ribuan penonton tak bergeser dari tempat mereka.
Iwan membuka penampilan dengan lagu Tanam Siram yang sarat pesan pelestarian lingkungan. Namun momen paling kuat terjadi ketika ia membawakan Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi. Melalui lagu itu, Iwan menyinggung langsung bencana banjir bandang yang tengah melanda Sumatera.
Ia menegaskan bahwa banjir tersebut bukan hanya persoalan alam, melainkan akibat ulah manusia yang menebang hutan tanpa kendali. “Kita tahu harga tidak menanam, contohnya bencana di Sumatera,” ucap Iwan, disambut hening sesaat sebelum sorak dukungan dari penonton pecah.
Pesan lingkungan terus mengalir melalui penampilannya, sementara lagu-lagu legendaris seperti Ibu, Ujung Aspal Pondok Gede, Pesawat Tempur, hingga Kemesraan membuat penonton larut bernyanyi bersama.
Hampir dua jam tampil tanpa jeda berarti, stamina Iwan tetap mengagumkan. Para penggemarnya, termasuk ratusan anggota komunitas OI dan YSNW dari berbagai daerah, tetap setia bertahan hingga konser selesai sekitar pukul 23.00 WIB.
Tuntas Subagyo menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran Iwan Fals. “Beliau musisi besar yang dikenal semua kalangan. Saya senang akhirnya bisa mewujudkan konser ini,” katanya.
Sehari sebelum konser, Iwan dan Tuntas melakukan penanaman simbolis pohon jati mas—tradisi yang selalu dibawa Iwan di setiap konsernya. “Setiap pohon punya keistimewaan. Semoga gerakan sederhana ini bisa menginspirasi. Satu pohon bisa memenuhi oksigen dua orang,” ujar Iwan.
Melalui lagu, pesan, dan aksi nyata menanam pohon, Iwan Fals kembali mengingatkan publik bahwa menjaga alam bukan sekadar wacana, apalagi ketika dampaknya sudah terlihat nyata, seperti banjir yang kini menimpa Sumatera. (nan/ ***)
