Prodi AFI Gelar Kunjungan Berbasis Riset di Bali

Dalam kunjungan ke Bali, mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Salatiga akan memiliki kesempatan untuk melakukan penelitian lapangan dan mengumpulkan data yang relevan dengan topik yang telah ditentukan (doc.verary/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SALATIGA-Kuliah kerja lapangan Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Salatiga berbasis riset di Bali merupakan Program khusus yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan memperkaya pemahaman mahasiswa tentang berbagai macam kebudayaan dan kearifan lokal di Bali. Melalui program kuliah kerja lapangan ini, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat Bali yang memiliki keanekaragaman keyakinan dan praktik spiritual.
Kunjungan ini dilaksanakan pada tanggal 6-9 Juni 2023 dengan mengunjungi beberapa destinasi yaitu: kunjungan Desa Adat Loloan Timur, Desa Adat Tenganan Pengringsingan, Desa Adat Gelgel, dan Desa Adat Panglipuran. Masing-masing kepada adat menyambut baik rombongan mahasiswa dari UIN Salatiga. Focus group discussion diselenggarakan di masing-masing tempat untuk menggali lebih dalam tentang keragaman budaya dan filsafat tentang masyarakat Islam di Bali serta masyarakat Hindu yang ada di Bali. Sebagai narasumber di masing-masing desa adat adalah: Hasbil Ma’ani, S.Pd, Fahrul Mahally, SE. (Lolan Timur); Sahidin, A.Ma (Desa Gelgel); I Nyoman Sadrana, B.A (Desa Tenganan); dan I Wayan Budiarta (Desa Panglipuran).
Farid Hasan, M.Hum. selaku ketua program studi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Salatiga menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk mengintegrasikan riset dalam pengalaman ini. Dalam kunjungan ke Bali, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk melakukan penelitian lapangan dan mengumpulkan data yang relevan dengan topik yang telah ditentukan. Melalui pendekatan riset, diharapkan KKL menjadi program yang efektif untuk mengasah kemampuan mahasiswa di lapangan.
“Saya berharap kegiatan kuliah kerja lapangan ini akan memperkaya pengetahuan mahasiswa, membuka pikiran terhadap keragaman budaya, memberikan pengalaman riset yang tak terlupakan, juga sebagai salah satu bentuk implementasi nilai-nilai moderasi beragama.”kata Farid. (ist)