FOKUS JATENG-SOLO – Memperingati bulan lahirnya Pancasila, Pusat Studi Pengamalan Pancasila (PSPP) UNS bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS dan Laboratorium Vorstenlanden mengadakan Diskusi Pancasila bertema “Meninjau Kembali Esensi dan Implementasi Pancasila: Betulkah Indonesia Sudah Pancasilais?” pada tanggal 7 Juni 2023 yang bertempat di LPPM UNS Surakarta.
Acara Diskusi Pancasila dengan tema “Meninjau Kembali Esensi dan Implementasi Pancasila: Betulkah Indonesia Sudah Pancasilais?” diikuti dosen dan mahasiswa UNS Surakarta.
Diskusi kelahiran Pancasila ini menghadirkan narasumber Dadan Adi Kurniawan, S.Pd., M.A dari PSPP UNS, Dr. Anang Setyawan S.H., M.H. dari PSPP UNS, Fatahilah Asyraf Aufa dari Laboran Laboratorium Vorstenladen UNS serta Nur Arya Satra Nugraha dari perwakilan Wakil Menteri Analisis Strategis BEM UNS 2023. Diskusi Pancasila ini dibuka Kepala PSPP UNS Surakarta Prof. Dr Leo Agung S., M.Pd. Dalam sambutannya, Prof Dr Leo Agung S, M.Pd menyampaikan pentingnya penguatan nilai dan pengamalan Pancasila oleh semua kalangan akademisi, terutama mahasiswa sebagai agent of change dalam menghadapi tantangan bangsa dan negara yang semakin meningkat, penguatan nilai dan pengamalan ini penting dilakukan secara internal sampai dengan level fakultas sebagai bagian komitmen UNS sebagai benteng Pancasila.
Narasumber dari PSPP UNS, Dr. Anang Setiyawan, SH, MH menyatakan bahwa dialektika mengenai Pancasila memberikan ruang pemahaman yang lebih komprehensif serta memahami butir-butir Pancasila lebih utuh. Sehingga Pancasila bisa diimplementasikan segenap elemen bangsa secara lebih baik dan menyeluruh serta diharapkan mampu mereduksi pemikiran yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila serta tindakan negatif yang dapat merugikan kepentingan bangsa dan negara,” ujar Dr. Anang Setiyawan, SH, MH yang juga peneliti PSPP UNS.
Sedangkan, Dadan Adi Kurniawan, S.Pd., M.A yang juga peneliti dari PSPP UNS menyampaikan pemikiran Socrates bahwa pendapatan itu akan berkembang apabila kita mau berdialektika. Oleh karena itu, hari ini kita bisa bertukar pendapat agar prespektif kita mengenai Pancasila berbeda ini bisa kita mengimplementasikan esensi yang ada di Pancasila dapat dipahami dengan benar. Esensi Pancasila, bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Bahwa saat ini negara Indonesia sudah Pancasilais secara negara, namun secara pemerintahan masih belum,” ungkap Dadan Adi Kurniawan, S.Pd., M.A yang saat ini sebagai peneliti PSPP UNS ini.
Sebaliknya, narasumber Fatahilah Asyraf Aufa menyampaikan bahwa pendidikan menciptakan golongan elit baru, pada tahun 1908 sudah mulai ada organisasi pergerakan nasional dan mulai berkembang sebagai nasionalisme kemerdekaan. Pancasila sebagai dasar negara, pada sila 1, 2, 3, dan 4 sudah baik, namun sila ke-5 kurang sesuai dan perlu mempertanyakan keadilan seperti apakah yang mau kita capai,” ujar Fatahilah Asyraf Aufa. Sebaliknya, Nur Arya Satra Nugraha menyampaikan ukuran kesuksesan sebuah negara terletak pada kebijakan politik dan ekonomi yang baik. Sila sila dalam Pancasila harus dibenahi agar sesuai dengan keadaan negara Indonesia saat ini. (ist)
Sambut Bulan Lahir Pancasila PSPP UNS, BEM UNS dan Laboratorium Vorstenlanden Diskusikan Pancasila

Memperingati bulan lahirnya Pancasila, Pusat Studi Pengamalan Pancasila (PSPP) UNS bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS dan Laboratorium Vorstenlanden mengadakan Diskusi Pancasila (doc.uns/Fokusjateng.com)