Gelar Pembacaan Teks Pancasila Terbanyak, Pemkab Boyolali Optimis Bakal Dapat MURI

Warga sangat antusias mengikuti jalan sehat Hari Jadi Kabupaten Boyolali, Minggu 7 Juli 2019. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – BOYOLALI – Sebanyak 25 ribu orang dijadwalkan bakal memeriahkan acara spektakuler di Alun-alun Kidul Boyolali pada Minggu (25/8/2019) mendatang dalam acara pembacaan teks pancasila terbanyak. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pelajar, Pemkab Boyolali memastikan, acara tersebut bakal memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Ketua Panitia peringatan 17 Agustus, Pemkab Boyolali, Agus Santoso menjelaskan momen peringatan 17 Agustus 2019 ini tepat dalam menguatkan Pancasila kepada warga Boyolali. Sebab masih ada siswa yang terindikasi terpapar radikalisme. Dengan tak lagi mengamalkan pancasila, tak hormat terhadap bendera Merah putih serta tidak menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya.

“Jika tak diantisipasi bisa membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan UUD 1945 dan Pancasila,” katanya.

Disisi lain, rangkaian peringatan HUT RI ke 74 ini juga untuk menyatukan kembali masyarakat yang terpecah pasca berbagai Pemilihan Umum (Pemilu) hingga gesekan antar suku seperti yang baru saja terjadi.

“Mungkin ada masyarakat yang mulai renggang, karena perbedaan pilihan. Kami ingin masyarakat kembali merajut kebersamaan lagi, dan Pembacaan teks pancasila ini juga akan diikuti 14 pelajar dan mahasiswa dari Papua,” ujar Agus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, dr. Ratri Survivalina menambahkan kegiatan ini juga salah satu rangkaian dari gerakan masyarakat hidup sehat (germas). Sebelum pembacaan teks pancasila, akan diisi dengan kegiatan gerak jalan, senam masal dan sosialisasi sembilan icon Germas.

“Gerakan ini ditujukan bagi seluruh warga Boyolali untuk selalu eling germas dan menerapkan pola hdup sehat dalam kehidupan sehari hari,”pungkasnya.