FOKUS JATENG-SRAGEN-Upaya penanganan kemiskinan di Kabupaten Sragen dinilai cukup baik. Seperti diketahui, saat ini tingkat kemiskinan warga Kabupaten Sragen masih tergolong tinggi di Jawa Tengah. Salah satu upaya percepatan pengentasan kemiskinan adalah memperbarui data agar bantuan tepat sasaran.
Dari kunjungan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meninjau Kabupaten Sragen Dalam Rapat kerja penanganan Kemiskinan. Wagub menginstruksikan kepada Para Lurah dan Kepala Desa (Kades) agar mempublikasikan data warga miskin di wilayahnya. Acara yang digelar di Rumah Dinas Bupati Sragen itu, Wagub juga memberikan bantuan Rp 50 juta untuk Desa Sumomorodukuh Kecamatan Plupuh dan Desa Bandung, Kecamatan Ngrampal untuk jambanisasi.
Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini menyampaikan agar menekan angka kemiskinan dan juga mengurangi resiko salah sasaran. Dia menjelaskan angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah sampai saat ini masih tertinggi ke dua setelah Provinsi Jawa Timur, atau pada angka 3,8 juta.
Besarnya angka kemiskinan tersebut karena persoalan data. Pihaknya yakin masih ada data yang tidak tepat seperti salah sasaran dan perlu di sampaikan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, Wagub meminta data warga miskin dipasang di Kantor Kelurahan.
”Pak lurah belum pasang data kemiskinan itu, biasanya kades saat memberikan bantuan diprotes karena tidak tepat sasaran. Makanya kami ingin masyarakat menilai data warga miskin dipasang di kantor agar semua melihat secara langsung data itu. Agar tidak dikatakan data salah pemeintah tidak bekerja. Kita ingin mengakomodir data valid di Jawa Tengah,” kata Gus Yasin, Selasa 19 Februari 2019.
Menurut Wagub selama ini banyak masyarakat teriak-teriak bantuan kemiskinan yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran. Seperti warga miskin luput dari bantuan, sementara warga mampu justru terdaftar sebagai penerima manfaat.
Wagub sendiri menilai langkah yang sudah dilakukan Sragen paling bagus dibanding kabupaten lain untuk menekan angka kemiskinan. Dia menjelaskan data dan data dan metode sudah disiapkan dengan baik. ”Kenapa sudah sebaik ini, penurunan masih nol koma sekian persen, kita perlu telaah untuk perdalam lagi dan perbaiki data,” beber Gus Yasin.