Rp 1,1 Miliar Iuran Peserta Tertagih Berkat Kader JKN

Pengarahan kader JKN oleh BPJS Kesehatan Cabang Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Memasuki akhir tahun 2018, BPJS Kesehatan Cabang Boyolali melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Kader JKN. Sepanjang tahun ini jumlah Kader JKN yang terdaftar di wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten sebanyak 54 orang Kader JKN.

Kader JKN adalah warga yang bermitra dengan BPJS Kesehatan untuk membantu meningkatkan kolektabilitas iuran peserta segmen PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah). Bermacam-macam cara dilakukan Kader JKN agar warga tergerak untuk rutin membayar iuran. Diantaranya dengan mendatangi dari pintu ke pintu rumah warga, ikut sosialisasi dalam arisan PKK atau pertemuan warga, dan lain sebagainya.

Dini Hapsari selaku Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan BPJS Kesehatan Cabang Boyolali mengungkapkan bahwa adanya Kader JKN ini terbukti mampu mengurangi jumlah tunggakan iuran peserta PBPU walaupun belum optimal. Jumlah tunggakan di wilayah Kabupaten Boyolali sekitar 12,6 milyar rupiah sedangkan di wilayah Kabupaten Klaten sebesar 22 milyar rupiah.

“Sepanjang tahun ini, jumlah iuran peserta menunggak yang berhasil ditagih oleh Kader JKN kurang lebih sebanyak 1,1 milyar rupiah. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada para Kader JKN yang telah melaksanakan tugasnya secara optimal,” ujar Dini.

Lebih lanjut Dini menjelaskan bahwa hasil monitoring dan evaluasi dari bulan Januari hingga Desember tahun ini ada tiga orang Kader JKN yang mempunyai hasil kinerja unggul. Ketiga Kader JKN tersebut yaitu Nurkholis, Sri Hartini, Ratna Yuniati.

Monitoring dan evaluasi rutin Kader JKN diadakan setiap dua minggu sekali. Tujuannya untuk memberikan feedback atas kinerja kader dan penguatan serta pemahaman para kader mengenai informasi terbaru terkait dinamika aturan yang wajib disampaikan ke masyarakat. Hal lainnya yaitu sharing mengenai inovasi dan metode para kader dalam melakukan penagihan ke masyarakat agar mendapat hasil yang optimal.

Kader JKN, Nurkholis contohnya, baru bergabung menjadi kader pada September 2018 dan kinerjanya sudah mencapai 200% alias melebihi target yang ditetapkan setiap bulannya dan berhasil menjadi kader yang berhasil mengumpulkan iuran peserta PBPU menunggak tertinggi di wilayah Kabupaten Boyolali dan Klaten.

“Tidak ada kiat khusus, kuncinya cuma satu, yaitu harus rajin jemput bola. Walaupun rumah warga jauh kalau didatangi pasti dibayar tunggakan iurannya,” ujar Nurkholis.

Dalam acara tersebut Dini menyampaikan harapannya agar di tahun depan para Kader JKN dapat lebih optimal dalam membantu BPJS Kesehatan melakukan penagihan. Hal ini untuk menekan jumlah tagihan iuran peserta PBPU yang cukup besar dibandingkan dengan segmen peserta lainnya.