Wujudkan Akses Universal 100 Persen, Bank Boyolali Luncurkan Program Kredit Air Minum dan Sanitasi

Assisten II Setda Boyolali Widodo Munir menandatangani program kredit untuk pembiayaan pengembangan infrastruktur untuk air minum dan sanitasi Bank Boyolali, Selasa 17 April 2018. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dalam rangka mewujudkan akses universal 100 persen kebutuhan air minum dan sanitasi di Kabupaten Boyolali, PD. BPR Bank Boyolali kucurkan kredit lunak. Pembiayaan dengan bunga 0,95 persen flat per bulan ini diperuntukkan bagi kelompok pengelola air minum dan sanitasi di perdesaan atau biasa disebut Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BPSPAMS).

Program dengan plafon hingga mencapai Rp 50 juta tersebut tersebut diluncurkan dalam sebuah pertemuan di Pendopo Alit Rumah Dinas Bupati Boyolali pada Selasa 17 April 2018. “Obyek pembiayaan kepada kelompok BPSPAMS untuk pengeboran sumur, pengembangan sambungan rumah hingga pembangunan sanitasi,” terang Direktur Utama PT BPR Bank Boyolali Dono Sri Hananto.

Saat ini masih menurut Dono, pihaknya, telah melakukan pembiayaan terhadap empat BPSPMAS yang ada di Boyolali dari 110 BPSPAMS yang sudah ada. Bagi kelompok yang mengajukan kredit dengan syarat mengajukan proposal pinjaman dan rencana bisnis yang dilengkapi identitas pengurus dan rekomendasi kepala Desa setempat.

“Saat ini plafon Rp 50 juta dalam jangka waktu 3 tahun. Sambil berjalan ini sifatnya baru pemerataan karena banyak BPSPAMS yang sudah mampu,” imbuh Dono. Pembiayaan ini dilakukan salah satu BUMD milik Pemkab Boyolali ini terhitung sejak Desember 2017 lalu. Kredit ini berlaku bagi kelompok yang sudah eksisting dengan keterampilan dan pengalaman dalam mengelola.

Keterlibatan Bank Boyolali ini diharapkan mampu menjadi solusi alternatif bagi BPSPAMS. Mengingat pada dasarnya pembiayaan BPSPAMS memiliki potensi menjanjikan karena kebutuhan dana yang masih begitu besar untuk membiayai dan mewujudkan akses universal.

Karena berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tahun 2015, disebutkan bahwa masyarakat dengan akses air minum layak di Boyolali mencapai 79,87 persen dan akses sanitasi layak sebesar 88,3 persen. “Keberadaan program ini memberikan peluang bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah untuk mendapatkan akses air minum dan sanitasi layak,” tandas Dono.