FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dalam rangka program swasembada pangan nasional, Kodim 0724/Boyolali terus berupaya membantu pemerintah. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan penyerapan gabah petani atau yang dikenal dengan Sergap.
Jajaran Kodim 0724/Boyolali didampingi Komandan Kodim, Letkol Arh Nova Mahanes Yudha mengirim beras petani Kecamatan Klego menuju Gudang Bulog Ngabean, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pada Kamis 8 Maret 2018. Menurut Dandim, hal ini dilakukan sebagai langkah tindak lanjut kerjasama antara TNI Angkatan Darat dengan Kemeterian Pertanian melalui Bulog dalam program ketahanan pangan.
“Tujuannya yakni untuk mencukupi ketersediaan pangan secara Nasional, karena target dari pemerintah yakni 2 juta ton beras per tahun,” ungkap Dandim.
Dalam sergap ini, Kodim 0724/Boyolali tidak bekerja sendiri, tetapi dibantu penggilingan padi UD Tani Makmur Boyolali dengan beberapa kelompok tani yang ada di Kecamatan Klego. Dandim juga menambahkan apabila program sergap sebanyak 50 ton beras sudah berjalan, maka akan diadakan kontrak selanjutnya dengan jumlah kuantitas yang bertambah.
“Alhamdulilah, kita sudah bisa melakukan transaksi sebanyak 50 ton beras sesuai dengan kontrak. Dan hari ini kita sudah bisa mengirim beras sekitar 30 ton. Dimana nantinya secara bertahap akan akan penuhi kekurangannya,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Cabang Ngabean, Samsoel Bahry mengungkapkan, untuk menyukseskan ketahanan pangan, pihaknya bekerjasama dengan mitra kerja pengadaan, antara lain dengan kelompok tani, dan juga TNI AD. Karena menurutnya TNI AD memiliki Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang mengetahui potensi wilayah.
“Dengan adanya bantuan dari TNI, bisa membantu penyerapan pengadaan beras atau gabah secara optimal. Sehingga target pemerintah sejumlah tiga juta ton beras per tahun ke seluruh Indonesia dapat terpenuhi,” katanya.
Sementara ini, Kabupaten Boyolali belum memiliki gudang Bulog, sehingga beras yang didapat ditampung di Gudang Ngabean. Dengan capaian target besar seluruh Soloraya sekitar 60 ribu ton per tahun, Kabupaten Boyolali mampu mencapai target 6.500 ton gabah, atau jika diberaskan menjadi 3.250 ton per tahun.
Samsoel membeberkan berbagai keuntungan bisa diperoleh para petani dengan adanya sergap dari Kodim 0724/Boyolali. “Keuntungan untuk petani, melalui Bulog kita membeli gabah atau beras langsung di bayar tunai. Kalau sudah disurvei dan produk beras memenuhi persyaratan, langsung kita bayar melalui bank,” terang dia.