FOKUS JATENG-BOYOLALI-Polres Boyolali kini sudah terbentuk tim cyber crime. Tugasnya memelototi traffic informasi di dunia media sosial (medsos). Terlebih saat momen Pemilu yang sangat rawan terjadinya kampanye hitam.
Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi mengatakan, pesta demokrasi harus dilakukan dengan suka cita. Tak boleh ada gesekan yang terjadi didalam masyarakat karena perbedaan pilihan. “Kondusivitas masyarakat harus tetap dijaga. Persatuan masyarakat harus dipertahankan,” terangnya saat penandatangan kesepakatan Pemilu damai dengan perwakilan parpol di mapolres setempat Kamis 18 Januari 2018.
Salah satu yang menjadi pemicu adanya gesekan masyarakat beredarnya informasi hoax untuk memecah belah masyarakat melalui medsos. Kemajuan Teknologi Informasi (TI) ini, tak jarang dimanfaatkan oknum masyarakat untuk melakukan kampanye hitam dengan menyebarkan isu SARA.
“Kami tak mau masyarakat menjadi terbelah hanya karena isu SARA. Untuk itu ancaman penyebaran isu sara harus diantisipasi sebaik mungkin,” tandasnya.
Tim Cybercrime langsung bergerak untuk melakukan penanganan. Misalnya jika ada laporan masyaraka terkait cyber crime yang akan langsung telusuri dan tindaki. Sedangkan jika betuknya ujaran kebencian kami mengacu pada pelaporan pihak yang dirugikan.
Wilayah Boyolali, paling banyak masyarakat yang menggunakan Facebook. Untuk diharapkan masyarakat Boyolali menghindari perbuatan-perbuatan yang berpotensi mengarah ke cyber crime.
Dikatakan, kini sudah membuat kesepakatan bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Boyolali dan Partai Politik (Parpol). Kesepakatan pemilu damai itu untuk mencegah adanya tindakan melawan hukum dan berperan aktif untuk memberikan imbauan kepada jajaran dibawahnya. “Semua (Penyelenggaran, Parpol dan Penegak hukum) sepakat untuk melaksanakan pemilu yang damai,” paparnya.