Ketika Istri Gubernur Ganjar Berbagi Pegalaman di Hadapan Peserta Lomba Bahasa Jepang

Siti Atiqoh, istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menghadiri Festival dan Lomba Bahasa Jepang, di SMAN 3 Boyolali, Minggu 14 Januari 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kabupaten Boyolali menjadi tuan rumah Festival dan Lomba Bahasa Jepang se-Jateng/DIY, Minggu 14 Januari 2018. Kegiatan yang digelar di SMAN 3 Boyolali itu dihadiri istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo,Siti Atiqoh. Lomba ini sendiri diikuti 377 pelajar SMA/SMK.

Pada gelaran tersebut, Atiqoh berbagi pengalaman. Diharapkan, para peserta dapat mengikuti lomba secara maksimal. “Menang dan kalah adalah soal lain, yang penting bersungguh- sungguh dan maksimal mengikuti agenda lomba ini,” tutur dia.

Atiqoh juga mengajak para peserta dan siswa lain agar bisa mengambil hikmah dari kegiatan lomba. Antara lain, memahami semangat belajar dan semangat bekerja orang Jepang. Dimana, mereka sangat berdisiplin, utamanya dalam menghargai waktu.

“Kebetulan, saya juga pernah tinggal di Jepang untuk melanjutkan studi. Saya pun belajar banyak dari masyarakat di sana. Mereka sangat disiplin dan menghargai waktu,” paparnya.

Festival atau lomba ini, imbuh Atiqoh, juga mengingatkannya pada kegiatan festival di Jepang. Di Jepang, banyak sekali kegiatan festival. Para pelajar asal Indonesia tak hanya berpangku tangan dan ikut aktif festival.

“Nah, kami juga ikut festival dengan menyajikan budaya dan masakan Indonesia. Ternyata masyarakat Jepang sangat menyukai masakan Indonesia, salah satunya soto ayam,” jelasnya.

Panitia lomba, Himrika Setya Fitri menjelaskan, ada beberapa jenis lomba. Yaitu, pidato bahasa Jepang, manga atau komik Jepang, kana (lomba menulis huruf Jepang) dan kana (kaligrafi Jepang).

“Kami gembira karena animo peserta sangat besar. Tak hanya dari Jateng saja, namun juga ada yang dari DIY. Ini luar biasa.”

Dijelaskan, Bukansai 2018 ini juga menghadirkan sejumlah stan makanan dan kerajinan Jepang. “Pengunjung bisa membeli kerajinan, buku maupun menikmati aneka makanan Jepang dalam stan tersebut,” tuturnya.

Kepala SMAN 3 Boyolali, Khairul Anwar menambahkan, animo siswanya untuk belajar Bahasa Jepang cukup besar. Bahkan, ada kegiatan ekstra kurikuler di sekolah yang bisa diikuti para siswa.

“Lomba dan festival ini juga mengajak para siswa agar lebih intensif belajar Bahasa Jepang. Apalagi juara untuk lomba pidato dalam festival ini bakal diajak berkunjung ke Jepang pada akhir tahun nanti,” katanya.