Fokus Jateng- Karanganyar– Tim dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan, modelling, dan pendampingan deep learning melalui strategi Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi (MIKIR) guna mewujudkan pembelajaran bermakna di SMA Negeri Tawangmangu, Karanganyar, pada Rabu-Kamis (10-11 September) dan Kamis, 18 September 2025.
Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd., dengan anggota tim pengabdian Prof. Dr. Sri Widoretno, M.Si., Dr. Bowo Sugiharto, M.Pd., Drs. Dwi Oetomo, M.Si., dan Chandra Adi Prabowo, M.Pd. Program dilaksanakan melalui Skim Hibah Program Kemitraan Masyarakat (PkM) LPPM UNS tahun 2025 dan diikuti 50 peserta.
Acara dibuka oleh Kepala SMAN Tawangmangu, Dr. Bangun Sartono, M.Si., didampingi Pengawas Sekolah Provinsi Jawa Tengah, Wahyu, S.Pd., serta Ketua Tim PkM. Dalam sambutannya, Dr. Bangun Sartono, M.Si., menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi UNS dengan sekolah. “Pelatihan ini memberikan inspirasi bagi guru untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih mendalam, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa,” ujarnya. Pengawas Sekolah Provinsi Jawa Tengah, Wahyu, S.Pd., menambahkan bahwa strategi MIKIR yang diperkenalkan UNS sejalan dengan arah kebijakan pendidikan. “Pendekatan ini relevan untuk mendukung implementasi kurikulum serta meningkatkan kualitas lulusan,” terangnya.
Selama tiga hari, para peserta mendapatkan materi mengenai transformasi pendidikan, rancangan pembelajaran berbasis strategi MIKIR, asesmen otentik, modelling pembelajaran oleh tim pengabdi, hingga praktik langsung guru di kelas. Pada sesi pendampingan, guru dilatih untuk merancang pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Ketua tim, Dr. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd., menegaskan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara perguruan tinggi dan sekolah. “Kami ingin mendampingi guru agar mampu melaksanakan pembelajaran yang lebih reflektif dan bermakna, sehingga siswa dapat benar-benar mengalami proses belajar yang mendalam,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan evaluasi, refleksi, dan rencana tindak lanjut bersama. Program ini diharapkan memberikan sumbangsih dalam penguatan kualitas pembelajaran di SMAN Tawangmangu. ( ist/humasuns)