Jelajah Desa: Menyusuri Alam, Merawat Sejarah, dan Menghidupkan Kearifan Lokal Desa Samiran Selo

Fokus Jateng- BOYOLALI,-Sebagai bentuk rasa syukur atas keindahan alam dan kearifan desa, kegiatan Jelajah Desa dilaksanakan pada Sabtu, 28 Juni 2025, pukul 09.00 – 13.00 WIB di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Kegiatan yang semestinya diikuti oleh 20 peserta ini akhirnya diikuti hingga 29 peserta dan 2 orang anak karena membludaknya pendaftar yang ingin mengikuti kegiatan ini. Peserta yang mengikuti berasal dari berbagai daerah, mulai dari Boyolali, Magelang, Salatiga, Solo, Semarang hingga dari Kalimantan.

Kegiatan dimulai ketika kabut tebal masih menyelimuti kawasan Selo, hal ini menciptakan suasana khas pegunungan yang sejuk dan alami. Peserta berkumpul di Jenar Kopi Merapi, Dusun Pentongan, Desa Samiran. Para peserta yang datang langsung menikmati hidangan lokal singkong, jagung dan kacang rebus dengan perpaduan teh asli dari Selo. Pukul 09.00 WIB,  panitia dan peserta melakukan breafing terkait rute, titik yang akan kita jelajahi, dan etika yang harus diterapkan dalam perjalanan. Seluruh peserta memulai dengan menyusuri jalan setapak yang berada di antara kebun sayur milik warga hingga tiba di titik pertama yaitu rumah peternakan sapi perah. Disana, peserta menyaksikan langsung proses pemerahan susu dan pengolahan biogas dari limbah ternak, sebagai bentuk praktik pertanian berkelanjutan yang dilakukan warga Samiran.

Perjalanan dilanjutkan ke UMKM pengolahan susu sapi, dimana peserta belajar bagaimana susu segar diolah menjadi produk bernilai tambah seperti permen susu dan dodol susu, sebagai bagian dari ekonomi kreatif desa. Seluruh peserta dapat melihat dan mencoba langsung praktik pembuatan permen susu, proses pengemasan permen susu dan merasakan secara langsung permen yang telah dibuat. Panitia juga menyediakan susu segar hasil perah pagi itu untuk dapat dikonsumsi oleh para peserta. Setelah itu, peserta diajak melanjutkan perjalanan dengan memanen sayur loncang dan wortel langsung dari kebun warga, merasakan pengalaman bertani sekaligus menghargai kerja keras petani. Setiap peserta dapat membawa pulang sayur yang mereka panen di kebun sebagai oleh oleh untuk keluarga di rumah.

Kegiatan berikutnya adalah mengunjungi Petilasan Kebo Kanigoro, situs bersejarah yang menyimpan kisah penting dalam tradisi dan sejarah masyarakat setempat. Disana, peserta mendapatkan cerita dari salah seorang tokoh masyarakat mengenai legenda Kebo Kanigoro dan peran situs tersebut dalam budaya desa. Dalam keheningan, peserta dapat merasakan tempat yang dipercaya menjadi tempat muksa Kebo Kanigoro.

Untuk menjangkau titik akhir, peserta menaiki mobil pick up menuju kebun kopi arabika yellow cattura yang berjarak kurang lebih 2 km. Di lokasi ini, peserta diajak memanen kopi serta menikmati secangkir kopi hangat yang diseduh langsung oleh tim panitia. Suasana hangat dan penuh pembelajaran terasa ketika peserta menyeruput secangkir kopi dengan diskusi ringan terkait kopi dan latar pemandangan gunung Merapi.

Kegiatan Jelajah Desa ini tidak hanya menjadi ruang rekreasi, tetapi juga media edukasi dan refleksi atas kekayaan alam, budaya, serta potensi desa yang selama ini belum banyak dikenal. Kesan positif dari setiap peserta membuat panitia senantiasa terus meningkatkan dan mengevaluasi setiap rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan ini adalah awal dari upaya untuk mengembangkan setiap potensi dan kearifan lokal untuk tetap lestari dan memiliki kebermanfaatan bagi masyarakat Desa Samiran dan Selo. (**)

Oleh ; Mujiyanto

(jelajah desa Jenar Kopi Merapi)