Fokus Jateng-BOYOLALI,- Anggota DPRD Boyolali, Wasono Joko Raharjo menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2024 tentang penataan dan pemberdayaan PKL di Aula Kecamatan Sawit, Kamis 26 Juni 2025 kemarin.
Sosialisasi diikuti para pedagang kaki lima (PKL) yang tergabung dalam paguyuban pasar kaget depan Kantor Kecamatan Sawit, dijelaskan Wasono bahwa kedepan pekerjaan formal semakin berkurang dan akan tumbuh pekerjaan informal seperti adanya para pedagang, Maka keberadaan pedagang tersebut harus ditata dan diberdayakan.
“Terkait perda ini, tujuannya agar penataan PKL dapat diatur, dibina, dan diberdayakan, serta mudah diawasi agar menjaga kebersihan lingkungan dan ketertiban umum demi peningkatkan kesejahteraan,” katanya.
Wasono menambahkan, wilayah ini harus berkembang, perekonomian juga harus tumbuh dan memberi dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk peningkatan pendapatan daerah.
Namun, setiap orang atau badan yang melakukan aktivitas perekonomian di Boyolali harus memperhatikan aturan yang diatur pemerintah.
“Menyikapi pesatnya perkembangan aktivitas para pelaku usaha khususnya PKL, maka DPRD telah menetapkan Perda No. 1 Tahun 2024 tentang penataan dan pemberdayaan PKL,” ujarnya.
Harapannya setelah sosialisasi Perda PKL ini para pedagang bisa tertib dalam berjualan dan dapat meningkatkan pendapatan dengan jejaring yang semakin luas dan bisa memanfaatkan teknologi digital untuk berdagang.
Camat Sawit Agus Handoyo mengatakan ada 100 an pedagang mengikuti sosialisasi Perda tentang PKL tersebut. Menurut Agus, pertumbuhan dan perkembangan di bidang ekonomi mengalami peningkatan sehingga mendorong banyak orang untuk memanfaatkan pasar untuk berusaha.
“Peluang ini kemudian digunakan oleh sebagian pedagang untuk melakukan aktivitas dengan memanfaatkan fasilitas umum seperti di kawasan kantor Kecamatan Sawit sebagai tempat untuk berjualan,” ujarnya.
“Karena mayoritas mereka banyak yang jualan di depan kantor kecamatan sawit, maka kita satukan di APMIKIMMDO yaitu Asosiasi pengusaha mikro kecil menengah dan mandiri indonesia,” katanya. (yull/**).