Fokus Jateng- BOYOLALI,-Pengurus Sekolah Lapang Desa Inklusi bersama Lakpesdam PBNU kembali menggelar Pelatihan Pemberdayaan Website Desa dan Akuntabilitas Sosial. Pelatihan ini bagian dari kegiatan desa inklusi dari P3PD Kemendes RI di Aula Balai Desa Candisari Kecamatan Gladagsari Kabupaten Boyolali, Rabu, 20 November 2024,
Pelatihan diikuti 40 orang perwakilan kader pemuda dan perempuan, dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Jaka Sriyana. Sementara narasumber yang dihadirkan M Khafidz praktisi media dan fotografi dibantu tim tehnis Ismail, Husen dan Fajar Novi.
Dalam sambutannya Kades Jaka Sriyana berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menjadikan para peserta dari kaum muda, perempuan dan kader dari desa Candisari lebih meningkat memahami medsos dan mengefektifkan fungsi website desa, media online, marketplace dan media lain sebagai sarana menyerap informasi, promosi dan menyebarkan edukasi.
“Hal itu juga berguna untuk menyebarkan informasi pembangunan desa agar semakin terbuka dan diketahui masyarakat luas. Termasuk di dalamnya mendatangkan investor untuk memaksimalkan potensi desa,” kata Jaka.
Husen Ahmadi selaku tim tehnis inklusi menyampaikan bahwa pelatihan ini untuk lebih memperkuat penggunaan media digital seperti website, medsos dan lain-lain untuk mendukung akuntabiliitas social, capaian dan hasil program-program desa dan layanan desa.
“Di era digital ini kaum muda, perempuan dan semua kelompok harus lebih familiar dengan medsos, agar tidak ketinggalan menyerap informasi dan juga mempublikasi kerja-kerja kita maupun potensi yang di kembangkan,” jelas Husen.
Terkait website desa, Khafidz selaku pembicara menjelaskan bahwa masyarakat yang semakin cerdas dan kritis menuntut transparansi, sehingga web desa dapat dimanfaatkan guna memperkenalkan segala potensi desa baik sektor wisata hingga dari segi kultur sosial-budayanya kepada masyarakat luas.
“Web desa juga bisa meningkatkan transparansi penggunaan APBDes, Statistik Jumlah Penduduk, Jenis Kelamin, Data Pendidikan dan sebagainya,” ungkap Khafidz
“Masyarakat dapat memanfaatkan website desa untuk memasarkan kerajinan atau produk mereka untuk dipasarkan ke pasar yang lebih luas”, lanjutnya.
Pelatihan yang dikemas dengan diskusi dan tanyajawab mendapat respon positif dari peserta. Seperti disampaikan Ismail selaku tim tehnis bahwa pelatihan serupa juga diselenggarakan di Desa Inklusi Kembangsari Kecamatan Musuk Boyolali pada Selasa 19 November 2024 dan diikuti 45 peserta. (ist/**)