Fokus Jateng-BOYOLALI,- Lakpesdam PBNU dan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Boyolali Kemendes RI menyelenggarakan workshop TOC (Theory of Change) dengan tema Membangun Mimpi Perubahan di Desa pada Rabu 29 Mei 2024 di Boyolali.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya, Kepala Dispermasdes Yulius Bagus Triyatno, Ketua PCNU KH. Iqbal Mulyanto, dari Lakpedam PBNU Heryanto, 5 kepala desa lokasi program dan tim tehnis.
Dalam sambutannya, Kepala Bapermasdes Yulius Bagus Triyatno menekankan bahwa di tahun kedua program desa inklusi harus lebih baik dari tahun 2023. Terkait hal-hal yang menyebabkan program berjalan kurang lancar harus diperbaiki dan dicarikan solusinya.
“Desa harus menjadi subyek dalam pembangunan, tidak hanya menjadi obyek proyek pemerintahan di atasnya,” ujarnya.
Senada, KH. Iqbal Mulyanto perwakilan PCNU Boyolali memberikan pesan agar Tim Program selalu amanah dalam menjalankan program. “Program desa inklusi harus dikawal agar memberikan dampak yang maksimal bagi desa.”
Sementara Lakpedam PBNU Heryanto menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta perwakilan 4 desa lokasi program inklusi dan 1 desa replikasi. Ada 4 desa yang menjadi lokasi program inklusi dan akuntabilitas sosial antara lain; Desa Jemowo Kecamatan Musuk, Desa Kadireso Kecamatan Teras, Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono dan Desa Glintang Kecamatan Sambi.
“Sedangkan yang didorong untuk menjadi replikasi desa inklusi saat ini adalah Desa Demangan Kecamatan Sambi,” katanya.
Koordinator Kabupaten P3PD Boyolali Fajar Novi menambahkan bahwa program P3PD bertujuan mendorong desa inklusi yaitu pendekatan pembangunan desa yang mempromosikan keberagaman dan keterlibatan sosial di antara semua warganya tanpa memandang latar belakang mereka.
“Desa inklusi meniscayakan peran aktif kelompok marjinal seperti difable, perempuan, lansia dan kaum muda dalam proses pembangunan di desa,” pungkasnya. (ist/**)