FOKUS JATENG-BOYOLALI- Masyarakat Boyolali sudah seharusnya meningkatkan kewaspadaan akan bahaya kebakaran dan hewan liar.
Berdasarkan data Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Boyolali, sepanjang tahun 2022 lalu terdapat puluhan kejadian kebakaran di Boyolali.
Data Damkar Satpol PP Boyolali, kebakaran pada 2021 ada 42 kejadian, rinciannya, kebakaran rumah 16 kasus, kebakaran mobil 8 kasus, kebakaran lahan kosong ada 5 kasus serta, pabrik, limbah, gudang, oven, tower ada 13 kasus.
Kemudian, kebakaran 2022 ada 33 kejadian. Rinciannya, kebakaran rumah ada 23 kasus, kebakaran pabrik ada 7 kasus, kebakaran mobil ada 2 kasus dan kebakaran sampah 1 kasus.
“Kalau angka 2022 dan 2021 itu ada penurunan kebakaran. Paling banyak di 2021, pas covid-19 itu malah paling banyak terjadi kebakaran. Mayoritas rata-rata objek rumah karena tabung gas, pabrik-pabrik kayu, kertas dan disebabkan human error pegawainya,” kata Kepala Satpol PP Boyolali Sunarno.
Selain kebakaran selama tahun lalu, pada 2023 ini juga terdapat ratusan operasi penyelamatan termasuk evakuasi hewan liar yang berhasil ditangani oleh Damkar.
Sunarno mengatakan hingga awal Maret ini ada ratusan laporan hewan liar. Diantaranya ular jenis piton hingga kobra. Menyebar di daerah Boyolali, Mojosongo, Teras, Banyudono hingga Sawit. Terutama daerah yang dilintasi sungai cukup besar. Selama dua bulan terakhir, tercatat ada 30 laporan untuk evakuasi ular.
“Paling banyak laporan tawon. Setidaknya kita sudah mengevakuasi 80 sarang tahun yang sudah evakuasi. 80 itu dari berbagai kecamatan. Lokasinya menyebar di mana. Untuk jenisnya paling banyak vespa affilis. Bahkan yang kemarin di Nogosari sampai memakan korban jiwa,” jelasnya pada Selasa 7 Pebruari 2023.
“Selama evakuasi kita gak ada kesulitan. Teman-teman sudah profesional, jadi tidak ada kesulitan. Kami bekali dengan baju anti sengat tawon. Kita punya dua, dan harga perbajunya cukup mahal, Rp 13 juta. Kalau baju pemadam satu baju Rp 16 juta,” ujarnya.
Untuk itu, Sunarno mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran termasuk bahaya ular dan tawon.
“Oleh karenanya kami minta warga lebih waspada,”pungkasnya. (*)