DAMPAK MUSIM KEMARAU: Produksi Beras Boyolali Turun 25 Ribu Ton

Produksi beras Boyolali menurun pada musim kemarau tahun 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Musim kemarau berdampak pada produktivitas padi di wilayah Boyolali. Tidak adanya hujan, produksi beras di Boyolali tahun 2018 turun.

Ada lima kecamatan yang mengalami gagal panen, yakni Kecamatan Andong, Nogosari, Klego dan lainnya. Produksi beras turun ini mencapai 25 ribu ton. “Musim kemarau berdampak produksi beras petani,” jelas Kepala Bidang Ketersedian dan kerawanan pangan, Dinas Ketahanan pangan (DKP) Boyolali, Parwoto, Senin 15 Oktober 2018.

Meski demikian, ketersediaan beras di Boyolali masih surplus. Sampai akhir September lalu, stok beras di Boyolali masih surplus antara 25-30 ribu ton. Jumlah surplus beras ini turun dari tahun lalu. “Biasanya kita bisa surplus beras 50 ribu ton beras,” papar dia.

Meski Boyolali telah menetapkan lahan lestari, namun pembangunan rumah oleh warga tak bisa dicegah. “ Kalau untuk perumahan yang dilakukan pengembang atau pembangunan pabrik jelas tidak bisa. Tapi orang per orang lah yang membikin rumah dilahan pertanian,” katanya.