FOKUS JATENG-BOYOLALI-Jajaran Polres Boyolali berhasil mencegah bentrok dua kelompok massa di wilayah Kecamatan Banyudono, Boyolali Selasa dini hari 3 April 2018. Siang harinya, perwakilan kedua kelompok massa dimediasi di Mapolres Boyolali dan menemui titik kesepakatan damai.
Kedua kelompok massa tersebut yakni PSHT (Persaudaraan Setia Hati Teratai) yang diwakili oleh Ketua Cabang PSHT Boyolali Komarudin dengan Ketua SS militan (Sardulo Seto) Boyolali Joko Taryono. Kedua pihak sepakat berdamai melalui mediasi yang dilakukan oleh Polres Boyolali yang dipimpin Wakapolres Boyolali Kompol M. Zulfikar Iskandar, SIK mewakili Kapolres Boyolali.
Mediasi mengundang perwakilan dari kedua belah pihak dan juga anggotanya yang terlibat keributan sehingga memicu bentrokan. Keduanya bersama-sama bertekad akan menjaga situasi wilayah Boyolali yang aman dan kondusif.
Dengan mediasi yang dilakukan oleh Polres Boyolali, mereka pun sepakat untuk mengendalikan anggotanya masing-masing agar menahan diri tidak melakukan aksi anarkis dan tidak saling balas dendam. Selain itu tidak akan menanggapi berita hoax dan isu provokasi yang bisa memperkeruh situasi wilayah Boyolali.
Kedua belah pihak pun akhirnya juga sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus hukum yang melibatkan anggotanya kepada Polres Boyolali sesuai hukum yang berlaku dan akan mereka patuhi. “Ya kita adakan mediasi untuk kedua belah pihak di Polres Boyolali agar kejadian malam tadi (Senin malam hingga Selasa dini hari) tidak berlanjut,” kata wakapolres.
Dikatakan, hukum harus ditegakkan dan pihaknya mengimbau juga agar masing-masing kelompok tidak mudah terprovokasi dengan berita hoax. Kemudian isu-isu yg tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut yang beredar melalui media sosial maupun pesan berantai yang bisa memperkeruh situasi wilayah Boyolali. “Mari kita sama-sama menjaga dan menciptakan Boyolali yg aman, damai serta kondusif,” ajak dia.