Reog hingga Barongsai Meriahkan Karnaval Budaya Grebeg Sudiro Solo. Ini Penampakannya…

Reog Ponorogo meriahkan Grebeg Sudiro di Kota Solo, Minggu 11 Februari 2018. (Putranti/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SOLO-Keberagaman budaya tersaji secara gamblang di event Kirab Budaya Grebeg Sudiro, yang digelar di kawasan Pasar Gede, Minggu 11 Februari 2018. Mulai dari kesenian tradisional seperti reog Ponorogo hingga seni barongsai dan liong.

Diikuti sebanyak 1.500 peserta yang berasal dari instansi di wilayah Kecamatan Jebres dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) se-Kota Solo, kirab dimulai dan berakhir di depan Pasar Gede. Peserta kirab sendiri dilepas langsung Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Arak-arakan budaya memeriahkan Grebeg Sudiro Kota Solo, Minggu 11 Februari 2018. (credit-Putranti/Fokusjateng.com)

Dalam sambutannya orang nomor satu di Kota Solo itu mengimbau agar masyarakat Kota Bengawan tetap mempertahankan kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman, seperti yang bisa dilihat dalam helatan Grebeg Sudiro.

“Sesuai tema, yang namanya merajut kebhinekaan itu  bukan hal yang mudah, namun juga bukan hal yang sulit dilakukan jika dilakukan bersama-sama. Intinya menjaga persatuan, kebersamaan dan gotong royong, sehingga kemajemukan yang ada di Solo ini bisa tetap bertahan sampai nanti,” ujarnya.

Warga Solo dan sekitarnya memadati Jalan Sudirman Solo melihat lebih dekat Grebeg Sudiro, Minggu 11 Februari 2018. (credit-Putranti/Fokusjateng.com)

Sementara itu, setelah dilepas walikota, peserta kirab budaya pun berjalan menuju Jalan Jenderal Sudirman, Mayor Kusmanto, Kapten Mulyadi, Jalan Juanda, Urip Sumorhardjo dan kembali ke Pasar Gede. Arak-arakan peserta dibuka barisan Paskibra dan disusul marching band, kemudian dibelakangnya baru rombongan peserta yang mengenakan beragam kostum dan tema, seperti kostum dewa-dewa dalam mitologi China, kostum 12 shio, serta kostum baju adat nusantara.

Tak ketinggalan pula pertunjukan seni Barongsai dan Lion, Reog Ponorogo dan juga tarian Lembu Katon. Selain itu, tampak pula sejumlah peserta yang membawa jodang atau gunungan yang berisi potensi kulinet di Sudiroprajan. Seperti jodang berisi kue keranjang, bakpao, bolang-baling serta beragam buah-buahan.

Usai kirab, acara pun dilanjutkan dengan pembagian kue keranjang yang dilemparkan dari lantai 2 Pasar Gede dan diperebutkan warga yang sudah berkerumun di bawah. Sedikitnya 4 ribu kue keranjang ludes dalam sekejap.

Salah satu warga yang melihat jalannya kirab, Lusia mengaku tertarik melihat Grebeg Sudiro karena bisa melihat beragam kostum unik yang ditampilkan peserta. “Bagus ya, bisa lihat beragam budaya yang ada di Solo. Tadi juga ada reog. Tapi yang paling ditunggu ya barongsainya,” tutur warga Karanganyar itu.