FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Rohadi Widodo, wakil bupati Karanganyar mengingatkan para camat untuk tidak bermain-main dalam Pilkada Karanganyar 2018. Para camat diharapkan memegang asas netralitas dan bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) juga tidak bermain politik dalam pilkada dengan mengarahkan dukungan pada calon tertentu.
‘’Saya sudah memegang komitmen bersama Pak Juliyatmono untuk tidak melibatkan para ASN dalam pilkada kali ini. Karena wakil bupati dan bupatinya maju bersaing sendiri-sendiri dalam pilkada. Jadi camat tidak perlu bingung dan netral saja serta fokus untuk melayani masyarakat saja,’’ kata Rohadi, usai menjadi model produk busana Islami Robbani di Palur, Senin 29 Januari 2018.
Rohadi dipilih untuk ikut terlibat dalam pilkada ala Robbani untuk memilih produk busana muslim, karena dia juga menjadi ikon Islami. Karena itu dia diminta memberikan dukungan pada produsen di bidang busana muslim tersebut.
Dia mengatakan, jika terpilih menjadi bupati di pilkada nanti Rohadi akan mengembangkan ekonomi berbasis kerakyatan yang memang sudah dirintis olehnya sejak lama. Busana muslim juga menjadi salah satu sasaran yang bisa dikembangkan ke depan.
Ditanya soal camat, dia sudah mendapatkan indikasi ke arah sana. Di mana camat di Karanganyar ada yang bermain-main mengarahkan dukungan pada calon tertentu. Karena itu dari dini dia mengingatkan agar camat berpegang pada asas netralitas ASN, karena memang dilarang untuk terlibat langsung.
‘’Silakan keluar dari camat jika memang mau berpolitik. Kalau masih sayang karirnya menjadi camat, sebaiknya netral, serahkan urusan pilkada ini kepada parpol. Cukup camat ikut tahu saja, tapi tidak terlibat mengarahkan untuk mendukung pihak tertentu,’’ ungkap dia.
Secara spesifik dia menyebut kepala wilayah itu yang diingatkan dan sangat mudah dipengaruhi untuk melenceng dari netralitas ASN selama pilkada. Wujudnya bisa mengarahkan dukungan, bisa penghimpunan dana, bisa berupa dukungan langsung.
Dia mengatakan, yang penting cukup tahu diri saja, tidak sampai terlibat jauh, karena apapun yang terkait pilkada, pasti ada pihak yang melapor ke Panwalu. Karena itu jika sampai ketahuan akan berakibat tidak baik bagi ASN.
‘’Saya sendiri tidak akan meminta ASN untuk memberikan dukungan secara terbuka. Sebab itu menyalahi aturan. Namun kalau ada ASN yang bersimpati dan memberikan suaranya, tentu itu bukan salah ASN,’’ jelasnya.
Termasuk yang juga diingatkan Rohadi adalah pegawai BUMD yang juga diminta untuk netral. Tidak bermain api dengan menggalang dukungan untuk diberikan pada pihak tertentu dalam pilkada nanti, sebab aparat BUMD juga sama dengan aturan ASN.
Sementara itu Sekda Samsi yang dimintai konfirmasi menyambut baik teguran wakil bupati tersebut. Sejak lama dia sudah mengingatkan seluruh ASN untuk selalu netral, bahkan dirinya sudah mengedarkan surat dari kementerian dalam negeri ke seluruh instansi untuk netral
‘’Bahkan foto selfi saja ada aturannya jika kemudian diunggah ke grup. Maka sebaiknya dibaca ulang dan dilaksanakan,’’ katanya.