FOKUS SPORT – SOLO – Harapan tim Persis Solo untuk meraih poin penuh, di pertandingan terakhir babak penyisihan grup 4 Liga 2 kandas sudah. Tim tuan rumah ini ditahan imbang PSIR Rembang 1-1 di Stadion Manahan, Solo, Senin (11/9/2017) sore kemarin.
Dalam pertandingan yang sudah tak menentukan tersebut, pelatih Persis melakukan rotasi pemain, dengan menurunkan pemain yang jarang dimainkan, seperti Egy Ardy Septian, Hendri Aprilianto hingga kiper M. Fauzan.
Alhasil, pada paruh pertama tim kebangaan Wong Solo dibuat kalang kabut dengan permainan kolektif tim tamu. Bahkan, malapetaka itu tiba dimenit 39, usai tim PSIR mendapatkan hadiah penalti. Koko Hartanto berhasil mengubah kedudukan menjadi 0-1, setelah mampu memanfaatkan sepakan penalti.
Melihat paruh pertama tak berjalan ciamik, pelatih Persis Widyantoro mengubah komposisi pemain, dengan memasukan Rudiyana mengantikan Ihkwan Ciptadi. Sedangkan, M. Wahyu masuk mengantikan Egy. Strategi ini pun berjalan baik, karena sejurus kemudian, tim kebangaan Wong Solo ini mampu menggempur pertahanan tim lawan.
Meski terus menyerang, Persis gagal mendapatkan gol dan kembali memasukan pemain baru, yakni Dedi Cahyono menggantikan Agung Supriyanto.
Masuknya Dedi semakin membuat lini serang Persis lebih tajam. Alhasil, pada menit ke 80 Persis mendapatkan penalti usai kiper PSIR melakukan pelanggaran kepada Dedi. Dan Tri Handoko yang ditunjuk sebagai algojo, berhasil memanfaatkan peluang tersebut menjadi gol penyama kedudukan.
Pelatih Persis yang akrab disapa Wiwid menerangkan, startegi yang ia tampilkan pada pertandingan tersebut tak lepas dari bagian persiapan jelang bergulirnya babak 16 besar.
“Pertandingan kali ini kami mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Pada babak pertama, memang saya sengaja mencoba skema. Saya buat skema away, dan saya bersyukur kita tertekan pada babak pertama,” jelasnya. (tya)