Ketoprak Pejabat Pemkab Klaten Ini Undang Tawa Penonton

Para pejabat Klaten hibur masyarakat di halaman Sunan Pandanaran Klaten melalui pertunjukan ketoprak, Kamis 3 Agustus 2017. | Joko Larsono (/Fokusjateng.com)

Para pejabat Klaten hibur masyarakat di halaman Sunan Pandanaran Klaten melalui pertunjukan ketoprak, Kamis 3 Agustus 2017. | Joko Larsono

FOKUS JATENG – KLATEN – Gelak tawa para warga (penonton) saat menyaksikan ketoprak yang diperankan oleh sejumlah pejabat pemerintah kabupaten (pemkab) Klaten dan gubernur Jateng Ganjar Pranowo di halaman Gedung Sunan Pandanaran Klaten, Kamis 3 Agustus 2017 malam.



Pertunjukan ketoprak dengan mengambil lakon Sumpah Amukti Palapa tersebut dimulai pukul 7.30 WIB. Sumpah Amukti Palapa itu menceritakan tentang perjuangan Maha Patih Gajah Mada yang mempersatukan nusantara. Diantaranya, Bambang Giyanto (kepala BPBD), Jaka Wiyana(kepala Disparbudpora), Sunardi (staff ahli bupati) Isnaini (kepala RSPD) dan lainnya.

Baca juga: Re-Born Saraswati Bar Novotel Solo Tawarkan Potongan Harga 20 Persen

Ketua Dewan Kesenian Klaten Sunarno mengatakan, pentas seni tradisional ketoprak yang dimainkan oleh para pejabat tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk melestarikan budaya tradisional. Perlu kerjasama semua pihak antara masyarakat dan pejabat untuk saling mendukung agar kesenian tradisional dapat lestari di Klaten, dengan cara berlatih bersama.

”Lakon Sumpah Amukti Palapa diambil karena didalamnya terkadung tauladan bagaimana Dharma seorang pemimpin terhadap bangsa dan negara,” terangnya.



Pelaksana tugas (Plt) Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, ketoprak disamping sebagai hiburan juga bisa dimanfatkan sebagai alat untuk menyampaikan program pembangunan. Sehingga keberadaan seni yang pernah mengalami masa kejayaan beberapa tahun belakangan kembali dilestarikan dan dikembangkan pada masa mendatang.

Baca juga: Wali Kota Rudy Ajak Komunitas Solo Drone Fly Bidik Kawasan Kumuh

”Para pejabat pemerintah diharapkan turut serta melestarikan seni tradiusional ketoprak yang kini mulai banyak ditinggalkan oleh generasi muda,” pungkasnya.