Fokus Jateng-BOYOLALI,-Kondisi bagian dalam stadion Pandan Arang Kabupaten Boyolali memprihatinkan. Padahal stadion ini masih digunakan untuk kegiatan sepak bola. Sementara Pemkab Boyolali menyebut tidak ada anggaran.
Diketahui kondisi stadion kebanggaan masyarakat Boyolali itu jauh dari kata layak. Sejumlah fasilitas kini dalam kondisi rusak berat. Salah satunya yang terlihat di bagian ruang ganti pemain. Tampak sangat jorok dengan banyak kotoran hewan seperti burung dan kelelawar.
Selain berbau Pesing, dilokasi itu banyak berserakan besi scaffolding bekas pembangunan yang berserak begitu saja di lorong ruang ganti pemain. Sementara di tribun stadion, terlihat sudah dipenuhi dengan lumut. Papan skor pertandingan juga sudah rusak. Rumput stadion pun gondrong akibat jarang dipangkas.
Diketahui, stadion Pandan Arang atau biasa disebut Sonolayu berkapasitas 15.000 orang, sedangkan pengelolaan stadion dibawah dinas pemuda, olahraga dan pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali.
“Kalau (perawatan) secara besar-besaran belum, untuk perawatan kecil kita tetap jalan,” kata Kepala Disporapar Boyolali, Budi Prasetyaningsih. Selasa 26 November 2025.
Diakuinya, pihaknya masih berupaya untuk memperbaiki kondisi stadion menjadi lebih baik. Menurutnya, dengan adanya pemakaian yang sering dari beberapa pihak, dibutuhkan perawatan rutin.
Hanya saja, pihaknya belum memasukkan stadion Sonolayu untuk mendapatkan perbaikan skala besar dalam anggaran tahun depan.
“Tapi tetap kita berupaya untuk lebih baik, kalau dari pemda belum ada anggaran, kemarin sudah dilakukan pemeliharaan, walaupun itu lewat DPU, ya seperti di cat,” lanjutnya.
Stadion Sonolayu hingga kini masih digunakan sebagai tempat latihan Sekolah Sepak Bola (SSB) Boyolali. Serta digunakan untuk jogging di area jongging track. Selain itu, juga masih banyak acara selain olahraga yang berlangsung stadion tersebut.
“Tidak pernah ada perawatan, padahal ada saja pertandingan di sini. Ya keadaannya tetep seperti itu. Tapi akan bagus sekali kalau ada perawatan. Kan ini stadion kebanggaan,” kata salah satu warga sekitar. ( yull/**)