Fokus Jateng-BOYOLALI,- Puluhan pohon tumbang di Boyolali, setelah angin kencang dan hujan melanda kawasan tersebut, pada Senin 29 September kemarin sore.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Boyolali menurunkan tim untuk melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi sejumlah pohon di berbagai kawasan itu. Langkah ini merupakan bentuk antisipasi terhadap potensi pohon tumbang yang bisa membahayakan warga, terutama saat cuaca ekstrem.
“Ada tim DLH yang ditugaskan untuk cek kondisi pohon yang roboh kemarin, untuk identifikasi penyebab lain selain karena angin, mungkin sudah tua, keropos, atau ada penyebab lain, juga dicek,” jelas Kepala DLH Boyolali, Suraji, Selasa 30 September 2025.
Ia menjelaskan bahwa tim lapangan akan melakukan identifikasi pohon-pohon yang berpotensi membahayakan, seperti batang yang sudah keropos atau berusia tua.
Pengecekan pohon dilakukan di jalan arteri seperti jalan Pandanaran, jalan Prof Soeharso (jalan lingkar utara), jalan Cendana (jalan lingkar selatan), serta jalan Perintis kemerdekaan. Menurut Suraji, pihaknya juga berkoordinasi dengan dengan pengelola jalan nasional untuk tanaman turus jalan nasional.
“Mereka juga menyisir pohon-pohon yang berada di dekat area publik seperti jalan utama, dan kawasan perkantoran,” katanya.
Identifikasi pohon, lanjut Suraji merupakan agenda rutin. Namun dikarenakan keterbatasan anggaran untuk kebutuhan penanganan, sehingga tidak bisa menangani setiap permohonan pemotongan pohon. Akibatnya pemohon harus menunggu atau memanfaatkan pihak ketiga.
“Sebenarnya sudah ada agenda rutin mas, hanya kami keterbatasn anggaran mas, termasuk permohonan dari berbagai pihak juga tidak semua pohon tim DLH bisa, selebihnya dilakukan oleh pihak rekanan,” tambahnya.
Padahal identifikasi pohon ini menjadi penting mengingat beberapa kasus pohon tumbang di Boyolali terjadi secara tiba-tiba. Seperti insiden baru-baru ini di kawasan Boyolali kota, Mojosongo, serta Kecamatan Teras, akibat angin dan hujan puluhan pohon tumbang hingga beberapa diantaranya menimpa rumah dan kendaraan warga.
“Yang perlu diwaspadai adalah struktur pohon yang sebenarnya sudah lapuk, akan tetapi secara kasat mata tampak kokoh,” pungkasnya. ( yull/**)