Fokus Jateng- BOYOLALI,-Menikmati pesona keindahan alam di Lereng Merapi, Boyolali dengan jelajah alam memang memberikan pengalaman yang berbeda. Sebagai bentuk rasa syukur atas keindahan alam dan kearifan lokal, warga Desa Samiran, Selo, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, kembali menggelar kegiatan Jelajah Desa dengan tajuk Jelajah Desa Berkelana Bersukaria pada Minggu, 13 Juli 2025 pagi hingga siang lalu.
“Memang, di lereng Gunung Merapi ini juga lahan yang subur bagi tanaman pertanian hortikultura dan perkebunan, salah satunya kopi yang memang tidak mudah tumbuh di dataran rendah,” kata panitia kegiatan, Yahya Yusron saat ditemui wartawan.
Ia mengatakan kawasan Selo berada di ketinggian sekira 1564 meter dari permukaan laut (mdpl), kawasan ini menyuguhkan pemandangan alam yang sangat indah. Tak heran, selain dari Boyolali, Salatiga, Karanganyar, Solo, peserta yang mengikuti berasal dari berbagai daerah hingga dari luar pulau Jawa.
“kegiatan yang semestinya diikuti oleh 30 peserta ini akhirnya diikuti hingga 43 peserta, ya karena membludaknya pendaftar,” katanya.
Ia menuturkan, kegiatan dimulai ketika kabut tebal masih menyelimuti kawasan Selo, hal ini menciptakan suasana khas pegunungan yang sejuk dan alami. Peserta berkumpul di Jenar Kopi Merapi, Dusun Pentongan, Desa Samiran. Para peserta yang datang langsung menikmati jenang pati yang sudah disiapkan oleh panitia dengan paduan hidangan lokal berupa singkong, jagung dan kacang rebus dengan minuman teh asli dari Selo.
“ Jadi, Jelajah desa menyusuri alam perkebunan serta situs-situs bersejarah juga menjadi sajian kegiatan ini,” katanya.
Perkebunan yang bisa dijelajahi di Selo meliputi kebun sayur dan kopi. Panorama serba hijau dengan pemandangan bukit dan Gunung Merapi semakin memanjakan mata peserta. Di Dusun Pentongan, mereka pun ikut memetik sayur slada yang telah siap dipanen. Kemudian melanjutkan jalan setapak, diantara kebun sayur milik warga hingga tiba di rumah peternakan sapi perah. Disana, peserta menyaksikan langsung proses pemerahan susu dan pengolahan biogas dari limbah ternak, sebagai bentuk praktik pertanian berkelanjutan yang dilakukan warga Samiran.
“Peserta diajak untuk mengeksplorasi peternakan sapi perah dan UMKM pengolahan susu sapi, Peserta bisa bersukaria praktik membuat produk olahan seperti permen susu dan dodol susu, sekaligus menikmati susu segar hasil perah pagi itu,” katanya.
Tak hanya itu, sejumlah destinasi lain, mulai dari panen sayur loncang yang berada di pekarangan UMKM dan sayur wortel langsung dari kebun warga untuk merasakan pengalaman bertani sekaligus menghargai setiap keringat petani. Bahkan peserta dapat membawa pulang 3 jenis sayur yang mereka panen sebagai oleh oleh untuk keluarga di rumah. turut menjadi tempat jujukan dalam jelajah desa kali ini.
“Tak berhenti disana, peserta juga akan diajak untuk mengeksplorasi situs-situs bersejarah. Salah satunya situs Petilasan Kebo Kanigoro, situs bersejarah yang menyimpan kisah penting dalam tradisi dan sejarah masyarakat setempat.”
Puncaknya, menuju kebun kopi arabika yellow cattura. Di lokasi ini, peserta merasakan pengalaman memetik kopi secara langsung serta menikmati secangkir kopi hangat yang diseduh langsung. Suasana hangat terasa ketika peserta menikmati secangkir kopi dan diskusi ringan terkait keberadaan kopi di Selo dengan latar pemandangan Gunung Merapi.
Dari titik ini peserta kembali menuju titik awal kegiatan yaitu di rumah Kopi Jenar. Peserta yang telah melalui perjalanan panjang hari ini telah ditunggu hidangan makanan lokal berupa nasi, sayur, lauk dan tahu tumpang. Peserta menikmati setiap hidangan dengan santai serta beristirahat untuk sejenak memulihkan energi mereka untuk melakukan perjalanan kembali ke rum
Jelajah Desa #2 Kembali Menyusuri Alam, Merawat Sejarah dan Menghidupkan Kearifan Lokal Lereng Merapi

Panorama serba hijau dengan pemandangan bukit dan Gunung Merapi semakin memanjakan peserta jelajah desa di Selo (dic/Fokusjateng.com)