BPJS Kesehatan bertemu Bupati Boyolali, Tegaskan dukung Program JKN

Fokus Jateng-Boyolali,– Bupati Kabupaten Boyolali, Agus Irawan menyatakan dukungannya atas pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Boyolali.
“Pada momen-momen awal transisi pemerintahan baru ini, saya perlu menjalin sinergi yang kuat dalam berkomunikasi untuk menguatkan kolaborasi dengan stakeholder terkait Program JKN. Hal ini bertujuan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, karena ini juga merupakan bagian dari tugas kita bersama,” kata Agus saat audiensi dan silaturahmi bersama BPJS Kesehatan Cabang Boyolali di kantor Bupati Boyolali, Senin 26 Mei 2025.
Agus juga menyampaikan dukungannya perihal konsep gotong royong yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan. Karena pada prinsipnya seseorang yang terdaftar dan membayar iuran selama dia sehat maka secara tidak langsung akan membantu orang yang sakit. Untuk itu, ia mengajak seluruh jajarannya agar selalu memberikan edukasi dan informasi terkait dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Karena menurutnya yang sering berhubungan dengan masyarakat adalah pelayanan masyarakat yang ada di Boyolali.
“Termasuk kita-kita yang ada di pemerintah daerah ini mempunyai tanggung jawab yang sama.”
Ia juga menyampaikan harapannya kepada warganya agar terdaftar dalam Program JKN. Bahkan jika ada yang belum mendaftar, pihaknya akan memfasilitasinya melalui Dinas Sosial.
“Seluruh masyarakat di Kabupaten Boyolali diharapkan terdaftar aktif pada Program JKN. Sehingga masyarakat ini dapat terlindungi dari sisi finansial ketika sakit dan mudah dalam mengakses layanan Kesehatan Ketika terjadi hal – hal yang kurang diinginkan,” katanya.
Sementara, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Deddy Febrianto mengatakan berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sampai dengan bulan April tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Boyolali telah berhasil meningkatkan jumlah peserta JKN sebesar 96,89% dan Tingkat keaktifan peserta JKN sebesar 76,63%. Mengacu dari RPJMN 2025-2029 yang ditetapkan pemerintah Pusat, target capaian UHC sebesar 98% dari jumlah penduduk dan Tingkat keaktifan peserta sebesar 80% dari peserta terdaftar. Masih ada tantangan yang harus dicapai untuk mengejar target yang ditetapkan dalam RPJMN 2025-2029.
“Pencapaian ini mencerminkan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dalam memastikan layanan kesehatan dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Walaupun begitu belum semua masyarakat yang terdaftar pada Program JKN berstatus aktif, oleh karena itu kami berharap dukungan dari Bupati dan stakeholder terkait.”
Adapun fokus pertemuan itu adalah peserta segmen PBPU/Mandiri yang menunggak. Sejalan dengan itu, Kepala Cabang Boyolali itu juga memperkenalkan salah satu program dari BPJS Kesehatan, yaitu Rencana Pembayaran Iuran Bertahap (REHAB)
” Salah satu program yang kami hadirkan ada namanya REHAB, Rencana Pembayaran Iuran Bertahap. Masyarakat dapat memanfaatkan program ini untuk melunasi tunggakannya,” tuturnya.
Selain REHAB, beberapa program dari BPJS Kesehatan juga turut diperkenalkan kepada Bupati Boyolali, yaitu program PESIAR dan SRIKANDI.
”Kami juga ada program lainnya, yaitu PESIAR atau Petakan, Sisir, Advokasi, Registrasi. Dimana program ini untuk memetakan masyarakat yang belum terlindungi Program JKN, dan menyisir masyarakat rentan seperti yang miskin, korban PHK,” jelas Deddy.
Deddy berharap koordinasi dan kolaborasi BPJS Kesehatan Cabang Boyolali dan Pemda Boyolali dapat terus dilaksanakan.
“Koordinasi berlangsung guna tercapainya target UHC cakupan dan tingkat keaktifan kepesertaan sesuai RPJMN 2025-209 agar Kabupaten Boyolali tetap mendapatkan predikat Universal Health Coverage (UHC) Non Cut Off,” tutup Deddy. (ist/**)