Fokus Jateng,-BOYOLALI- Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, mengungkapkan motif di balik kasus penganiayaan seorang perempuan di Dukuh Bakalan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Karena pelaku kecewa dengan tanahnya yang dilelang oleh bank lalu dibeli oleh korban.
Menurut Rosyid, selain masih tetangga, pelaku, AS, dengan korban masih ada hubungan keluarga. Pelaku kecewa dengan korban Iin Indriastuti (49) yang telah membeli tanah dan rumahnya melalui lelang.
“Kejadian ini merupakan bentuk kekecewaan dari saudara AS karena masih keluarganya sebenarnya si korban, ini membeli dengan cara lelang ke pengadilan negeri, berupa tanah dan rumah yang sebelumnya dimiliki saudara AS,” kata AKBP Rosyid kepada wartawan, Rabu 30 April 2025.
Dijelaskan, pelaku, AS, yang merasa kecewa dengan penjualan rumah dan tanahnya kepada korban, kemudian merasa dendam pribadi dengan korban. Insiden berdarah ini bemula saat Iin hendak pulang dan berpapasan dengan pelaku yang baru pulang dari ladang, Amarah pelaku pun memuncak ketika melihat korban keluar dari bekas rumahnya.
“Jadi spontan, karena memang baru pulang dari ladang dan melihat korban, kemudian timbul rasa ketidaksukaan dari AS, saat saudari Iin menggunakan sepeda motor keluar dari rumah, ternyata sudah dihadang AS dengan membawa sebilah sabit,” kata dia.
Dengan penuh amarah, pelaku, AS, membacok korban dari belakang menggunakan sabit yang dibawanya. Sabitan mengenai kepala dan leher belakang Iin, yang terjatuh dari sepeda motor setelah dibacok.
Rosyid menjelaskan pelaku AS telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan. Sedangkan korban telah menjalani operasi karena luka bacok yang diderita cukup parah di bagian leher dan kepala. Polisi masih terus memantau perkembangan dan Rosyid berharap kondisi korban bisa membaik.
“Nanti, baru bisa meminta keterangan dari korban setelah kondisinya membaik.” (yull/**)
Kronologi Seorang Perempuan di Boyolali Dibacok Tetangganya

pelaku pembacokan tetangganya, saat diperiksa di Polres Boyolali (yull/Fokusjateng.com)