Fokus Jateng-BOYOLALI, Berbagai cara dilakukan santri dalam merayakan peringatan Hari Santri Nasional 2024, seperti halnya yang dilakukan para santri di Boyolali. Ratusan santri bersama TNI/Polri serta relawan peduli sungai melakukan aksi peduli lingkungan, dengan melakukan bersih sungai untuk menjaga kelestarian alam dilanjutkan dengan tebar benih ikan. Kegiatan itu juga dihadiri Balai Besar Wilayah Sungai Bengawas Solo (BBWSBS). Aksi bersih-bersih sungai ini sekaligus memperingati hari habitat sedunia, HUT ke-79 TNI. Kegiatan diawali dengan khataman Alquran di sepanjang bantaran Sungai Pengging. Selasa 22 Oktober 2024.
Usai membaca Alquran, para santri langsung turun ke sungai. Mereka mengambili sampah-sampah ranting pohon, plastik, hingga sisa-sisa makanan. Sampah-sampah itu lantas dibawa ke truk sampah.
Salah satu santri Darul Fath Banyudono, Ahmad Alghozi mengatakan sasaran pembersihan diantaranya memungut sampah plastik yang berserakan di sekitar sungai, termasuk pula ranting dan bambu kering yang dapat menghambat aliran air.
“Ya baru pertama ini ikut banggalah bisa membersihkan sungai. Soalnya sungai ini kotor, kami sebagai santri juga harus sadar akan kebersihan, karena kebersihan sebagian dari iman,” kata Ahmad Alghozi.
Mereka menemukan berbagai macam sampah. Seperti daun dan ranting pohon, plastik, baju, makanan busuk bahkan bangkai hewan. Dia mengaku agak kewalahan membersihkan sungai. Begitu sampah dibersihkan, langsung datang lagi dari hulu.
“Aksi bersih sungai ini juga menumbuhkan kecintaan kami para santri kepada lingkungan dan kebersamaan. Karena suatu saat kami juga akan terjun ke lingkungan masyarakat juga,”imbuhnya.
Totok Sudaryanto sesepuh Komunitas Peduli Sungai Pengging, Banyudono mengaku sangat bersyukur dan mengapresiasi aksi para santri ini sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Upaya membersihan dan merawat sungai ini telah digalakkan. Apalagi kepedulian menjaga sungai ini sedikit surut dimasyarakat. Termasuk dalam mengelola sampah domestik masing-masing. Selama ini, pihaknya juga gencar mengkampanyekan kepada masyarakat agar turut menjaga alam, yakni dengan tidak membuang sampah di sungai dan menanam pohon di lahan kritis.
“Tentunya ada program dengan santri, pastinya juga terjun ke lapangan. Santri itu liburnya Sabtu dan Ahad (Minggu), nanti berkala akan kami agendakan untuk terjun ke sungai. Dengan demikian, harapannya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam agar terus bermanfaat dan saling menghidupi antarsesama makhluk.”
Pembersihan sungai digelar dengan total sepanjang sekitar 1 km. Sebelum kegiatan pembersihan dimulai juga ada apel gabungan TNI/Polri dan kegiatan mengaji di sepanjang sungai oleh para santri. Selain itu, dilakukan penebaran benih ikan. Totok menyebut aksi tersebut juga melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.
“Ada sekitar 700 personel yang terlibat, termasuk 350 santri,” pungkasnya. (yull/**)