Fokus Jateng- BOYOLALI,-Dinilai berhasil dalam pengelolaannya, Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) menjadi kebun raya percontohan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Keberhasilan KRIB bagi BRIN dijadikan model untuk seluruh kebun raya di Indonesia. Meski luasannya hanya 8,9 hetare tapi koleksinya, manajemennya dan lain sebagainya juga menunjukan prestasi tersendiri. Maka tahun lalu penilaian terbaik di KRIB,” kata Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian saat Temu Pengelola Kebun Raya Indonesia 2024 di Pendopo Ageng kompleks Alun-alun Kidul pada Rabu 19 Juni 2024.
“Oleh sebab itu BRIN berkepentingan untuk melakukan standarisasi supaya hasilnya optimal. Sebagaiman amanat undang-undang menempatkan BRIN sebagai pembina kebun raya,” imbuhnya.
Di sisi lain, dia mengajak perwakilan kebun raya lain untuk melihat langsung pengelolaan KRIB. Sedangkan kondisi KRI bermacam-macam. Ada yang dikelolan BRIN, pemda, PT hingga swasta. Tentu dengan teknis pengelolaan yang berbeda.
“Saran bagi Indrokilo, ditambah perangkat yang lebih canggih untuk menata sumber listrik, air dan irigasinya. Kami akan mengggunakan teknologi irigasi tetes, jadi dengan penyiraman selama 24 jam. Tapi dengan cara yang lebih baik. Lalu teknologi air hujan, dengan memisahkan air hujan bersifat asa dan basa. Yang sifatnya asam untuk menyiram tanaman dan yang basa untuk minum.”
Senada, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat mengatakan perkembangan KRIB terus berjalan. Baik tata kelola maupun pengembangannya. Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari BRIN. KRIB didapuk sebagai kabun raya dengan tata pengelolaan yang baik.
“Harapan kami pengembangan KRIB sebagai tujuan awal. Itulah yang kami jaga dan harusnkita dorong dan kembangkan bersama. Karena ini penting untuk generasi Boyolali ke depan. Menjaga lingkungan harus terus kita gaungkan. Mencontohkan ya dengan membangun KRIB,” jelasnya. (**)