Fokus Jateng – SALATIGA, – Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terpadu yang dilaksanakan secara serentak oleh lima Program studi pada Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora Universitas Islam Negeri Salatiga, bertujuan untuk membekali mahasiswa memperoleh pengalaman langsung di lapangan guna pengembangan berbagai macam kompetensi.
KKL Fuadah tahun 2024 dilaksanakan dengan destinasi lokasi antara lain, Pondok pesantren Tebuireng Jombang, Universitas Hasyim Asyari Jombang, Museum Majapahit Trowulan, dan Kunjungan Entrepreneurship di Deduwa Malang Jatim.
Kunjungan pertama dilaksanakan di Ponpes Tebuireng Jombang dan Universitas Hasyim Asyari. Jajaran Pondok terdiri dari Slamet Habib, S.Ag selaku kepala pondok putra, Kyai Suudi S.Ag perwakilan dari pengurus, dan KH. Lukman Hakim, B.A selaku Mudir bidang pondok. Pihak pondok memberikan informasi terkait dengan sejarah pondok serta keterkaitan dengan perkembangan universitas Islam yang ada di Indonesia. Sedangkan pihak Universitas di wakili oleh KH. Ahmad Faruq, M.Ag. selaku warek I, Ginanjar Prasetyo, S.Kom, M.Kom selaku BAAK UNHASY, dan Rian Marianan, S.T., M.T. Pihak kampus memberikan uraian tentang perkembangan prestasi yang diperoleh mahasiswa dibawah bimbingan tim profesional dari UNHASY.
Pada kesempatan itu, sharing informasi diberikan narasumber dan saling melengkapi untuk memotivasi mahasiswa dalam meningkatkan ilmu dibidang keagamaan maupun bidang akademik.
Kunjungan dilanjutkan di Deduwa Pusat oleh-oleh Batu Malang. Sharing sesion bersama owner Deduwa yaitu Ninin Sri Lestari, S.H dan Didik sebagai Divisi Marketing. Keduanya memberikan wawasan tentang entrepreneurship dan tips menciptakan usaha dengan suport menjalin relasi yang baik. Mahasiswa dibekali tentang wawasan jiwa kewirausahaan, serta support system dalam menjalankan usahanya. Hal ini memberikan pengetahuan bahwa lulusan sarjana tidak selalu mencari kerja, tetapi bisa menciptakan lapangan kerja yang membutuhkan banyak pekerja.
Rangkaian kunjungan diakhiri dengan mengunjungi museum Majapahit Trowulan. Sebagai pemateri diisi oleh teknisi pelestari cagar budaya yaitu Subandi, S.H dan Abdul Rozak. Keduanya menjelaskan tentang sejarah perkembangan Majapahit dan wawasan nusantara. Kemudian mahasiswa diajak untuk mengeksplorasi peninggalan kerajaan majapahit serta makna masing-masing peninggalan yang ada di Museum Trowulan. Subandi menyampaikan ajakan kepada mahasiswa untuk mengeksploarsi dan mengetahui wawasan budaya dari kerajaan majapahit melalui peninggalan yang saat ini masih bisa dikaji. Kemudian Abdul Rozak menambahkan pengetahuan yang harus dijaga dari nenek moyang sampai generasi penerus agar tidak salah sejarah.
“Majapahit merupakan icon negara kita, karena Majapahit yang mendeklarasikan nusantara dan nusantara adalah negara kita tercinta,” tambah Abdul Rozak.
Upaya menjadikan nusantara satu kesatuan ini supaya tidak terpecah belah lagi. Sehingga generasi muda harus menjaga keutuhan dengan mengetahui sejarah peradaban yang pernah terjadi.
Wakil Dekan I Fuadah, Dr.Supardi, M.Ag. meyampaikan bahwa melalui kegiatan KKL ini mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman dari observasi secara langsung sehingga memberikan bekal pengetahuan praktis dan peningkatan kualitas diri. “Wawasan yang bersifat komprehensif dari hasil kunjungan, semoga memberikan gambaran mahasiswa tentang pengelolaan lembaga maupun wawasan dunia kerja. Mahasiswa tidak hanya lulus dengan nilai keagamaan serta nilai akademik yang bagus, tetapi mereka siap bersaing di dunia kerja,” tambahnya. (**/ist)
*) Oleh: RVS (UIN Salatiga)