BPJS Kesehatan Boyolali Bersama Komisi IX DPR RI Sosialisasikan Program JKN di Klaten

BPJS Kesehatan Cabang Boyolali bersama anggota Komisi IX DPR RI Rahmat Handoyo melakukan sosilisasi program JKN di halaman Kantor Desa Sobayan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten (bpjskes/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng – BOYOLALI – BPJS Kesehatan Cabang Boyolali bersama anggota Komisi IX DPR RI Rahmat Handoyo melakukan sosilisasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di halaman Kantor Desa Sobayan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Ada ratusan masyarakat yang hadir mengikuti sosialisasi tersebut pada Rabu 17 Januari 2024.
Sosialisasi itu dilaksanakan untuk memastikan program JKN di Desa Sobayan dan Kecamatan Pedan telah berjalan baik. Termasuk memberikan pemahaman kepada warga terkait alur mendapatkan pelayanan kesehatan. Terlebih lagi mendorong warga yang belum menjadi peserta JKN untuk segera mendaftarkan diri.
“Kegiatan sosialisasi ini dilakukan secara rutin setiap tahunnya. Kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan Komisi IX DPR RI. Acara ini untuk lebih mendekatkan diri dengan peserta JKN,” jelas Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Maya Susanti.
Dijelaskan, melalui sosialisas tersebut diharapkan masyarakat semakin paham dari program JKN. Terutama terkait prosedur dalam mengakses pelayanan kesehatan sehingga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat secara optimal.
“Kami lebih menekankan pada bagaimana masyarakat bisa mengakses pelayanan kesehatan. Jangan sampai ketika sudah sakit parah baru mengakses pelayanan kesehatan.”
Menurut Maya, melalui sosialisasi ini diharapkan bisa memastikan kepesertaan tetap aktif. Terlebih lagi bagi mereka yang merupakan peserta JKN mandiri untuk membayarkan kewajiban iurannya setiap bulannya. Harapannya ketika jatuh sakit tidak ada kendala ketika mengakses pelayanan kesehatan.
“Ketika peserta melakukan kegiatan di luar daerah ketika sakit sebenarnya bisa mengakses pelayanan kesehatan dimana peserta berada. Maksimal tiga kali kunjungan dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Apalagi tinggal lebih lama kali, kami sarankan untuk pindah fasilitas kesehatan (faskes).”
Terkait cakupan kepesertaan JKN di Klaten, Maya menjelaskan sudah mencapai 98,62 persen dari jumlah penduduk 1.286.711 juta jiwa. Adapun yang sudah menjadi peserta JKN terdapat 1.268.953 jiwa. Menyisakan sekira 17.758 jiwa lagi yang terus didorong untuk segera mendaftarkan diri menjadi peserta JKN.
Di sisi lain, BPJS Kesehatan Cabang Boyolali menempuh berbagai upaya untuk terus memperluas cakupan kepesertaan JKN di Klaten. Salah satunya melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (Dissos P3APPKB) Klaten serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Klaten.
“Jadi bersama mereka, dari banyak sisi. Jadi dari BPJS Kesehatan sendiri dengan menggulirkan BPJS Keliling yang mendatangi ke sejumlah desa. Selain mendekatkan pelayanan, kami juga menerima pendaftaran baru peserta. Termasuk mengajak BUMDes untuk mendaftarkan peserta JKN yang difasilitasi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR),” jelas Maya.
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Rahmat Handoyo meminta masyarakat untuk mengecek kesehatannya secara rutin. Mulai dari cek gula darah, asam urat, tensi hingga deteksi dini kanker payudara dan serviks. Sekalipun sudah ada jaminan kesehatan sehingga bisa segera ditindaklanjuti.
“Silakan untuk mengecek kesehatannya masing-masing, lalu mengikuti apa yang menjadi saran dokter setelah melakukan pemeriksaan itu.”
Disisi lain, Rahmat, meminta rumah sakit tidak boleh menolak pasien apabila diharuskan rawat inap tetapi kamar yang sesuai kelas penuh. Mengingat pasien akan dititipkan di kelas atasnya. Apabila selama tiga hari itu untuk kamar sesuai kelasnya masih penuh maka perlu dirujuk ke rumah sakit lainnya.
“Jadi yang mencarikan dari pihak rumah sakit. Bukan peserta yang mencari,” jelasnya. (ist)