Bupati Berharap Bulan Bakti Peternakan Munculkan Rasa Optimisme Tinggi Pada Peternak

Petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin rabies ke seekor kucing di acara Bulan Bakti Peternakan di kawasan kantor Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI,- Sektor peternakan menjadi ikon Boyolali. Utamanya dalam menjadikan Boyolali sebagai Kota Susu dan Kota Sapi. Sebagai penghasil daging sapi sampai 12 juta kilogram dan susu perah 53 juta liter per tahunnya. Proyeksi ke depan, Boyolali bisa mandiri pangan, daging dan susu. Hanya saja, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) serta lumpy skin deseases (LSD) yang diikuti isu antraks ternyata sangat memukul peternak. Hingga terjadi penurunan ternak sekitar 46 ribu ekor.

Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan, saat itu banyak sapi yang dikirim ke luar daerah maupun disembelih di wilayah Boyolali. Lalu disusul munculnya isu antraks. Dampaknya petani dan peternak cenderung menunggu kondisi stabil untuk membeli ternak lagi.
“Kondisinya masih turun, tren pembelian ternak untuk kenaikannya belum signifikan. Istilahnya, menunggu kondisi stabil sama masa-masa vaksin. Ya, pada saat PMK memang pengaruh ke produksi. Tapi secara kurva itu sudah mulai merangkak naik, jadi turunnya sudah sampai situ, tapi ini stagnan dulu,” kata Lusi usai pembukaan Bulan Bakti Peternakan ke-187 di Boyolali, Selasa 10 Oktober 2023.
Terkait harga ternak, Lusi menyebut harganya masih stabil. Harga daging sapi juga cenderung stabil, berkisar Rp 120 – Rp 130-an ribu. Disisi lain, pihaknya juga menggenjot vaksin tahap kedua. Tiap sapi wajib memiliki ear tag yang memuat informasi kesehatan hewan. Lusi memastikan wabah PMK dan LSD sudah tertangani. Petani dan peternak tak perlu khawatir.
Sebelumnya, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat membenarkan adanya data angka penurunan jumlah ternak sapi di Boyolali. Dimana sebelumnya 207 ribu ekor, karena dampak PMK dan LSD turun menjadi sekitar 161 ribu ekor.
” Maka ini juga perlu kami dorong dengan melaksanakan kegiatan ini. Diharapkan akan muncul rasa optimisme tinggi pada peternak-peternak di Boyolali,” katanya.
Sementara pada gelaran Bulan Bakti Peternakan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali menggelar kontes sapi tunggang hingga pedetan. Disnakan juga melaksanakan kegiatan pengendalian dan pencegahan penyakit rabies, salah satunya dengan memberikan vaksin rabies gratis pada hewan penular rabies (HPR) seperti anjing kucing dan kera.
Puluhan warga pemilik hewan piaraan seperti kucing maupun anjing pun berbondong-bondong mendatangi stand kesehatan hewan.
“Saya dengar dari teman, ya langsung saja kesini, biar kucing saya aman tidak kena rabies,” kata salah satu pengunjung stand kesehatan. (**)