Tim Gabungan Boyolali Fokus Pembersihan Abu Vulkanik Merapi

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Polres Boyolali mengirimkan satu water canon untuk membantu pembersihan di kawasan terdampak abu erupsi Merapi. Kendati kondisi masih aman, namun, personil tetap disiagakan di wilayah Selo.

Menurut Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, aktivitas gunung Merapi masih terjadi. Disebutkan ada tiga desa terdampak abu vulkanik. Yakni, Desa Tlogolele dengan jumlah penduduk sebanyak 1.702 orang, Desa Jrakah ada 4.556 orang dan Klakah ada 3.127 orang.

“Harapan kami gak sampai mengungsi, namun, jalur pengungsian tetap kami amankan. Apabila status Gunung Merapi berubah menjadi awas, maka masing – masing desa telah ditentukan tempat penampungan sementara (TPS). Baru selanjutnya menuju tempat pengungsian akhir. Tentu akan dibuka dapur umum dan toilet umum. Itu antisipasi jika situasi meningkat lagi maka dari TPS, warga akan dibawa petugas dengan truk ke TPA. Semoga tidak perlu sampai mengungsi,” papar Kapolres kepada wartawan, Senin 13 Maret 2023.

Sementara, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Rima Kusuma Prasetyaningrum, mengatakan kondisi cuaca di sekitar Merapi cukup cerah. APG Merapi kembali terjadi pukul 05.23. Kemudian pada Minggu malam terjadi APG hingga empat kali. Terkait hal tersebut, BPBD, Damkar Satpol PP Boyolali, PMI, TNI dan Polres Boyolali melakukan penyemprotan air gabungan. Mereka disebar ditiga desa terdampak, yakni, Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah.

Disebutkan, armada dari BPBD diarahkan untuk pembersihan di Desa Tlogolele dan Klakah. Lalu pembagian logistik seperti masker dan lainnya difokuskan di SDN 1 dan 2 Tlogolele, Desa Tlogolele. Mengingat aktivitas KBM terganggu karena dampak abu vulkanik dan siswa membutuhkan masker. “Masker dan air bersih menjadi hal yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini. Selain itu, belum ada intruksi bagi warga untuk mengungsi.”   (*)