Stok Sejumlah Bahan Pangan Pokok Sempat Defisit di Boyolali

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali, Joko Suhartono mengatakan diawal musim tanam pada Pebruari ini, stok bahan pangan pokok di Boyolali, terjadi defisit beberapa komoditas pangan, antara lain cabai rawit, kedelai, terigu, bawang putih hingga minyak goreng (Migor).
“Kami melakukan perhitungan sampai minggu kedua Februari. Kedelai mengalami defisit sampai 2.760 ton. Sedangkan kebutuhan kita sebanyak 2.932 ton, dengan ketersediaan hanya 172 ton saja,” katanya, Senin 20 Pebruari 2023.
Dalam keterangannya, Joko menyebut, bawang putih mengalami defisit hingga 112 ton. Sedangkan kebutuhan masyarakat mencapai 148 ton dengan stok hanya 36 ton.
“Defisit bawang putih terjadi karena petani bawang di Lereng Merapi-Merbabu sedikit. Sehingga selama ini, Boyolali mengandalkan pasokan bawang putih dan kedelai dari luar daerah,” katanya.
Kemudian, migor juga mengalami defisit kendati di pasaran masih bisa ditemukan. Defisit migor mencapai 831 ton dengan stok hanya 305 ton. Kebutuhan rata-rata migor mencapai 1.136 ton. Komoditi gula pasir juga defisit hingga 787 ton. Kebutuhan masyarakat sebesar 1.047 ton dan ketersediaan hanya 260 ton saja. Lalu, komoditi tepung terigu juga mengalami defisit sebesar 942 ton. Kebutuhan masyarakat sebesar 1.128 ton dan stok yang tersedia hanya 186 ton.
“Saat ini, juga defisit cabai rawit sebesar 82 ton. Kebutuhan kita 148 ton dan ketersediaan hanya 66 ton. Defisit ini terjadi karena memasuki masa awal tanam. Selain itu, cuaca ekstrim membuat ketersediaan cabai rawit menurun dan kualitasnya tidak bagus,” jelasnya.
Data ketersediaan tersebut telah dikoordinasikan dengan Disdagperin. Menurut Joko berdasarkan data Disdagperin dengan perhitungan stok di 12 pasar tradisional, toko waralaba serta pedagang besar di Boyolali. Sedangkan harga komoditi relatif stabil. Meski ada beberapa bahan yang harganya cukup tinggi.(*)