Sepekan Jelang Lebaran, Volume Kendaraan di Boyolali Mulai Meningkat

FOKUS JATENG- BOYOLALI- Sepekan jelang lebaran di Boyolali terjadi peningkatan arus lalu lintas utamanya di tol Semarang-Solo. Peningkatan traffic pemudik naik 20 persen. Termasuk pemudik yang beristirahat di rest Area kilometer (KM) 487 A. Di hari biasa, kendaraan yang masuk ke rest area berkisar 450 kendaraan kecil dan besar. Sedangkan saat weekend berkisar 740 kendaraan. Namun, sejak akhir pekan kemarin, traffic kendaraan meningkat. Dalam sehari lebih dari 750 kendaraan mampir di rest area yang terletak di Teras ini.
“Kenaikan sekitar 20 persen sejak Sabtu lalu. Rata-rata memang pemudik, karena imbauan pemberintah ada pemudik yang curi start,” kata Manajer Aset Menejemen Trans Marga Jateng (TMJ), Dwi Suryanto.
Prediksi lonjakan kendaraan terjadi pada 28-30 April. Sebab, pemberangkatan pemudik gratis dan lainnya mulai 28 April. Sehingga tumpukan kendaraan di rest area Boyolali diprediksi terjadi pada 29-30 April. Apalagi, mudik kali ini mendapatkan izin setelah dua tahun puasa. Eforia pemudik diprediksi meningkat.
Sementara, informasi dari Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali menjelaskan pemantauan arus pemudik terus dilakukan. Salah satunya dengan traffic counting dan sistem kendali lalu lintas kendaraan atau area traffic control system (ATCS). Terjadi peningkatan volume kendaraan di jalur arteri. Peningkatan volume kendaraan baik yang melintas di jalur arteri tengah kota, jalan nasional dan provinsi naik 5 persen. Rata-rata pemudik yang melintas dengan tujuan Klaten-Jogjakarta, Magelang dan lainnya.
“Sejauh ini belum ada kemacetan. Tapi kita prediksi ke depan akan terjadi kemacetan di jalan nasional, provinsi maupun kabupaten. Juga tempat-tempat wisata serta pasar tumpah. Karena saat ini banyak masyarakat yang sudah libur dan mudik lebih awal,” kata Kabid Pengembangan dan Keselamatan, Dishub Boyolali, Didik Riyanto pada Selasa 26 April 2022.
Didik menuturkan prediksi kemacetan bakal terjadi di jalan nasional, provinsi maupun kabupaten. Untuk jalur nasional, potensi titik macet diprediksi di jembatan Bakalan, Ampel dan exit tol Ngasem, Karanganyar ke barat atau arah Banyudono.
Potensi kemacetan di jalur Provinsi yakni jalan Solo-Selo Borobudur (SSB). Diperkirakan, pemudik dengan tujuan Magelang akan memilih jalur ini. Kemudian untuk jalan Kabupaten yang diwaspadai mulai dari exit tol Mojosongo.  Untuk pemudik dengan tujuan Klaten dan Jogja juga diprediksi akan memilih keluar dari exit tol ini. Sehingga Dishub menyiapkan jalur Butuh, Mojosongo sebagai jalur alternative.
Pihaknya juga mengerahkan 40 personil yang berjaga di empat pos pengamanan (Pospam). Seperti Pospam Ampel, Pospam susu tumpah, Boyolali Kota, lalu pospam rest area B, serta pospam Bangak, Banyudono.
“Masa arus mudik mulai Senin- Mingu (25 April -1 Mei). Dan puncak arus mudik  terjadi 29 dan 30 April. Kondisi arus lalu lintas mengalami peningkatan di karenakan masyarakat sudah banyak yang libur lalu mudik lebih awal. Kami juga mengimbau supaya mudik awal untuk mengurangi kemacetan di puncak mudik. Dan jangan mudik menggunakan sepeda motor, karena berisiko,” kata Didik Riyanto.