Diresmikan Jadi Wisata Religi Makam Punggawa Baku Kawandasa Boyolali Diharapkan Gaet Wisatawan

Diresmikan Jadi Wisata Religi

Kepala Desa Pelem Simo, Sutarto berharap masyarakat luas bisa datang untuk berziarah (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Keberadaan makam Punggawa Baku Kawandasa di Dukuh Krisik yang berada di perbatasan Desa Nglembu Kecamatan Sambi dan Desa Pelem, kecamatan Simo ini selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Kunjungan rutin tersebut dilakukan masyarakat ke makam prajurit inti Pangeran Samber Nyawa atau Raden Mas Said yang disebut-sebut merupakan pendiri Praja Mangkunegaran.
Sehingga atas kondisi ini pihak desa setempat berinisiatif menjadikan komplek makam leluhur itu menjadi tempat kunjungan wisata religi. Ide tersebut ternyata juga mendapat dukungan dari KRMH Roy Rajasa Yamin yang juga kandidat penerus kepemimpinan Pura Mangkunegaran. Seiring selesainya renovasi komplek makam leluhur ini diikuti dengan peresmian komplek makam itu sebagai salah satu tujuan wisata religi.
Pagelaran reog topeng ireng khas lereng Merapi-Merbabu bahkan ikut mewarnai peresmian kawasan wisata religi Makam Punggawa Baku Kawandasa. Gemercik kerincing dan tabuhan gendang ini menjadi tontonan warga sekitar.
Kades Pelem, Simo, Sutarto mengatakan meski lokasi makam di Sambi, namun, desanya merupakan akses utama menuju makam Beteng. Renovas makam dilakukan pada pagar sebelah kiri. Sehingga selesainya rehab makam ini ditandai dengan ungkapan syukur melalui pagelaran budaya.
“Acara ini sebagai bentuk kegembiraan warga, dulu awalnya makam leluhur itu terbengkalai. Lalu KRMH Roy datang dan berkenan mendanai renovasi makam. Sehingga lebih tertata,” jelasnya pada Senin (21/2/2022).
Pembangunan ini juga memberikan dampak positif. Kedua Desa, Pelem Simo dan Krisik, Sambi sepakat meresmikan wisata religi Makam Beteng. Masyarakat umum bisa datang untuk berziarah. Peresmian wisata religi Makam Beteng ini ditandai dengan tasyakuran serta pagelaran budaya. Selanjutnya, kegiatan -kegiatan serupa seperti ruwahan besar akan digelar di pelataran makam.
“Lalu kepemimpinan Pura Mangkunegaran masih kondisi kosong, saya harap KRMH Roy bisa menjadi penengah. Agar suasana dan suksesi cepat selesai. Kalau bisa, KRMH Roy bisa menjadi Mangkunegaran berikutnya. Itu harapan kami,” harapnya.
Pegiat Sejarah Boyolali, R. Surojo mengatakan Joyo Tilarso dan Joyo mursito merupakan punggawa baku kawandasa yang merupakan prajurit Pangeran Samber Nyawa atau Makunegaran I. Keduanya menjadi dimakamkan pertama di makam Beteng sekitar 1780.
“Dengan rehabilitasi ini, diharapkan keluarga Mangkumegaran ikut merawat makam ini. Apalagi hari ini dilaunching wisata religi makam Beteng. Sehingga masyarakat umum bisa datang berziarah ke sini,” ungkapnya.
Sebelumnya, KRMH Roy Rajasa Yamin berkunjung ke makam Beteng punggawa baku kawandasa, di Dukuh Krisik, Nglembu, Sambi akhir tahun lalu. Dia bersiarah ke makam Punggawa Baku Kawandasa, Singaprana III dan IV juga Raden Ayu Tasik Wulan di Makam Beteng. Acara tahlil bersama masyarakat setempat juga dilakukan.