Kronologi Lengkap Ratusan Wisatawan Bali Dihadang di Boyolali

Deretan bus ratusan wisatawan yang ditahan di Boyolali. (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – BOYOLALI – Ratusan pedagang Pasar Cepogo dipaksa menjalani swab antigen. Itu gara-gara mereka nekat piknik ke Pulau Bali di tengah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Saat pulang, lima bus yang mengangkut rombongan total sebanyak 213 orang dihadang petugas di exit tol Bandara Adisumarmo pada Selasa (2/1/2021) pukul 06.00 WIB. Mereka kemudian digiring menuju Asrama Haji Haji Donohudan yang digunakan sebagai lokasi karantina pasien Covid-19.

Seluruh penumpang yang turun langsung disemprot disinfektan, setelah dilakukan pendataan para anggota Paguyuban Pedagang Pasar Cepogo ini menjalani swab antigen di Gedung Jedah.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Boyolali, Masruri menegaskan, langkah swab diambil karena Pemkab Boyolali memiliki tanggungjawab menjaga kesehatan masyarakat. Utamanya antisipasi penyebaran Covid-19.

“Saat ini kan masih dalam masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM),” katanya disela- sela pemantauan kegiatan swab antigen di Asrama Haji Donohudan.

Apalagi, kepergian masyarakat ke Bali selama 4 hari itu dalam jumlah banyak hingga ratusan orang. Mereka dipastikan melanggar PPKM. Hal ini bisa dilihat dari jumlah kendaraan yang digunakan hanya sebanyak lima buah.

“Satu bus kapasitas 50 orang, seharusnya hanya diisi maksimal separo saja. Belum lagi, kepergian wisata ke Bali juga tanpa seizin Satgas Covid-19 tingkat Kecamatan Cepogo. Mereka mengaku terpaksa berangkat. Merka kan rutin iuran untuk kegiatan piknik setiap tahun,” imbuhnya.

Lebih lanjut Masruri menegaskan bagi yang dinyatakan positif wajib menjalani karantina mandiri di rumah dengan pengawasan ketat. Bisa juga menjalani isolasi di Asrma Haji Donohudan yang difungsikan sebgaai tempat isolasi Covid-19.

Kasatpol Sunarno menjelaskan, dari total sebanyak 213 orang yang menjalani swab antigen, sebanyak lima orang dinyatakan positif. Mereka terdiri dari tiga orang dewasa dan dua anak. Tiga orang dewasa dikarantina di Asrama Haji Donohudan dan dua anak dikembalikan kepada keluarganya.

“Kami juga akan meminta keterangan dari pengurus paguyuban pasar dan dari pihak biro perjalanan. Mereka kami panggil pada Kamis (4/2),” katanya.

Sementara, salah satu pedagang, An’am mengaku menggunakan biro Jasa perjalanan, rombongan berangkat dengan menggunakan moda transportasi bus pariwisata.

“Perjalanan ke Bali berjalan lancar. Kami sampai di Bali Sabtu pagi-pagi (30/1/2021),” katanya.

Para pedagang juga membawa anak-anaknya langsung menikmati keindahan obyek wisata yang ada. Tak ada wisatawan lain, selain rombongannya yang ada di pulau Bali. Karena Bali juga diterapkan PPKM.

“Tak ada rombongan lain. Tapi masih ada satu dua pedagang yang buka,” ujarnya.

Naim, pedagang lain asal Kecamatan Tamansari mengaku kegiatan Piknik ini hampir setiap tahun diselenggarakan.
“Pedagang kan tiap hari menabung yang dikhususkan untuk Piknik tiap tahun,” katanya.

Namun, sejak pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu, kegiatan Piknik tak bisa diselenggarakan. baru kali ini ada kesempatan.

“Baru kali ini ada kesempatan, namun momennya kurang tepat. Akhirnya bermasalah,”pungkasnya.