FOKUS JATENG-BOYOLALI-Bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boyolali, Pemerintah Kabuopaten (Pemkab) Boyolali bergerak cepat dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2021. Proses penyusunan dilakukan melalui sidang paripurna yang digelar pada Selasa (20/10/2020), di ruang sidang DPRD setempat.
Sidang yang mengagendakan penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2021 ini dipimpin Ketua DPRD, S. Paryanto didampingi jajaran pimpinan dewan lainnya yaitu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Boyolali Moh. Basuni dan Eko Mujiono. Pada kesempatan tersebut, Ranperda APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2021 disampaikan Bupati Boyolali, Seno Samodro yang mewakili Pemkab Boyolali.
Dalam Ranperda APBD 2021 ini, Bupati Seno mengungkapkan struktur Pendapatan Daerah dalam APBD Boyolali tahun 2021 diestimasikan sejumlah Rp 2.285.058.384.000. Angka tersebut dengan rincian pendapatan asli daerah (PAD) Rp 344.484.665.000, Pendapatan Transfer Rp 1.859.411.219.000, Lain lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp 166.441.138.000.
Sementara untuk Belanja Langsung dianggarkan Rp 1.005.884.316.000 yang terinci dari Belanja Pegawai Rp 59.134.814.000, Belanja Barang dan Jasa Rp 488.539.006.000, Belanja Modal Rp 458.210.496.000.
Adapun untuk Belanja Daerah sebesar Rp 2.289.319.498.000 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp 1.407.367.708.000, Belanja Modal sebesar Rp 496.187.237.000, Belanja Tidak Terduga sebesar Rp 20 Miliar, dan Belanja Transfer sebesar Rp 365.764.553.000.
Dijelaskan oleh Bupati Seno, APBD 2021 mengalami penurunan sekitar Rp 10 Miliar karena pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Akan tetapi hal tersebut tidak membuat Kabupaten Boyolali berhenti berkarya dan membangun.
“Tetapi kita tidak boleh berhenti dalam membangun. Walaupun kondisi seperti ini kita masih bisa membangun. Dan yang terpenting semua harus kooperatif, semua harus mengerti kahanan (keadaan) baru seperti ini. Semuanya bisa berjalan dengan baik dan yang perlu saya tegaskan, yo prihatin sik tapi tetap mbangun,” terang Bupati Seno.
Senada dengan Bupati Seno, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Masruri menambahkan, bahwa PABD 2021 ini akan memprioritaskan beberapa infrastruktur seperti pembangunan jalan dan irigasi sebagai penunjang ekonomi masyarakat Kabupaten Boyolali.
“Fokus APBD 2021 adalah recovering istilahnya jaring pengaman ekonomi. Infarstruktur kita yang didominasi angka besar adalah untuk modal bangunan gedung dan bangunan, irigasi, dan jaringan. Jalan dan Irigasi yang menunjang ekonomi rakyat,” tegas Masruri.