Dandim Boyolali Minta Masyarakat Waspadai Bencana Masa Transisi Musim Hujan

Dandim Boyolali dan Kepala BPBD Boyolali mengecek alat penanggulangan bencana alam. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Masyarakat diminta mewaspadai terjadinya bencana pada masa transisi memasuki musim hujan. Utamanya bencana banjir dan tanah longsor. Hal itu dikemukakan Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Aris Prasetyo usai apel kesiapsiagaan antisipasi bencana di Alun- alun Kidul, Kamis (22/10/2020).

“Pada masa ini bisa terjadi hujan dengan tempo sedang hingga lebat. Masyarakat juga dihimbau mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir maupun tanah longsor,” ujarnya.

Menurut Dandim, untuk mewaspadai terjadinya bencana, bahkan jajaran TNI, Polri dan Pemkab Boyolali pun turut menyiapkan jajarannya sejak dini. “Sehingga kita selalu dalam kondisi siap, melihat kondisi wilayah Boyolali, bencana tanah longsor biasa terjadi di kawasan lereng Gunung Merapi dan Merbabu” ujar Dandim.

Disebutkan wilayah tersebut diantaranya kawasan Kecamatan Selo, Ampel, Cepogo dan Musuk. Kemudian untuk bencana banjir di kawasan Kecamatan Juwangi dan Ngemplak. Hanya saja, banjir di sana biasanya berupa genangan dan cepat surut.

Adapun peralatan yang disiapkan, selain kendaraan roda dua, juga roda empat atau lebih, perahun karet serta truk dan begu atau alat berat. Begu disiapkan sebagai antisipasi jika terjadi longsor sehingga tanah longsoran bisa cepat disingkirkan.

“Misal, jika ada longsor yang menutup jalan Boyolali- Magelang, maka tanah longsoran bisa cepat disingkirkan sehingga arus lalu lintas bisa kembali lancer,” katanya.

Apel kesiapsiagaan antisipasi bencana tersebut diikuti jajaran TNI, Polri dan Pemkab Boyolali, utamanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta PMI. Selain personel, juga turut disiapsiagakan kendaraan dan peralatan pendukung. Hadir pula Sekda Boyolali, Masruri dan Kapolres Boyolali, AKBP Rachmad Nur Hidayat.

“Koordinasi antar instansi sangat penting agar upaya pertolongan saat bencana bisa tepat dan cepat,” katanya.

Dia mengingatkan agar warga siap siaga dan melakukan upaya antisipasi dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya. Yakni dengan mencermati tanda-tanda potensi longsor di sekitar lereng perbukitan.
Beberapa tanda potensi longsor adalah munculnya retakan, munculnya rembesan atau mata air dan pohon miring.

“Wilayah Kecamatan Selo, Cepogo dan Ampel memiliki potensi longsor karena berada di kawasan pegunungan. Termasuk aktivitas Gunung Merapi terus kami pantau,” pungkasnya.