FOKUS JATENG-BOYOLALI-Memasuki musim penghujan, warga yang berada di daerah rawan bencana diminta untuk waspadai kemungkinan terjadinya bencana.
“Baik itu bencana alam banjir, tanah longsor, dan angin ribut pada musim hujan Desember 2019 hingga Januari 2020,” kata Kepala pelaksana harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, Senin (9/12/2019).
Sejauh ini, lanjut Sinung, pihaknya bersama stakeholder, baik dari kecamatan maupun organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Boyolali sudah menggelar rapat koordinasi untuk antisipasi bencana banjir, tanah longsor, dan angin rebut. Dari hasil rakor tersebut sudah dipetakan daerah rawan bencana memasuki musim hujan saat ini. Untuk daerah rawan bencana banjir di Kecamatan Banyudono, Sawit, Sambi, Ngemplak, Nogosari, Juwangi, Wonosegoro, dan Wonosamodro.
“Kami mengimbau agar masyarakat siap sedia dan berhati-hati dalam pananganan ancaman bencana. Jika terjadi hujan deras untuk masyarakat di daerah hilir harus waspada adanya kiriman air dari daerah hulu,”katanya.
Adapun daerah yang dianggap rawan bencana angin ribut antara lain di Kecamatan Selo, Juwangi, Kemusu, Wonosamodro, Wonosegoro, Klego, dan Cepogo, sedangkan tanah longsor di Musuk, Cepogo, Selo, dan Tamansari.
“Jika ada bencana angin ribut, setiap kecamatan sudah diantisipasi dengan diberikan bantuan peralatan mesin gergaji tangan. seperti di Sawit beberapa waktu lalu langsung ditangani BPBD Boyolali ke lokasi,” katanya.
Selain itu, BPBD juga sudah mengajukan anggaran 2020 untuk mengadakan alat berat begho untuk mengatasi jika ada material longsoran yang mengarah di jalan raya. BPBD Boyolali juga sudah memberikan Surat Edaran imbauan kepada 22 camat se- Boyolali. Camat diminta menyampaikab kepada kepala desa dan warga untuk waspada. Bahkan, setiap kecamatan juga didirikan posko kesiapsiagaan dalam rangka antisipasi musim hujan.
” BPBD juga sudah melaporkan kepada Bupati, beberapa korban rumah roboh akibat bencana angin ribut dengan memberikan bantuan untuk korban rumah roboh atau rusak berat mendapatkan Rp7,5 juta, rusak sedang Rp5 Juta, dan ringan Rp2,5 juta,” pungkasnya.