FOKUS JATENG-SRAGEN-Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali menggelar pelatihan pertolongan pertama untuk difabel Kamis 8 November 2018. Kegiatan ini bertujuan meningkatan sumber daya di bidang pertolongan pertama, meningkatkan jejaring dengan kelompok difabel dan PMI ikut serta dalam upaya penyetaraan hak bagi kaum difabel, khususnya dalam memperoleh aksesbilitas.
Kegiatan ini dilaksanakan 8-9 November 2018 bertempat Aula Dinas Sosial Kabupaten Boyolali. “Pertolongan Pertama adalah ilmu medis dasar yang semua orang bisa melakukannya tidak terkecuali anak anak dan orang dewasa,” terang Suharto, SE, pengurus PMI Boyolali.
Pertolongan pertama yang dilakukan dengan benar akan sangat membantu korban agar tidak terjadi luka yang lebih parah. Kegiatan Pertolongan pertama diajakarkan kepada masyarakat dalam rangka ikut meningkatkan kualitas keselamatan di likungan keluarga.
“PMI Kabupaten Boyolali sebagai organisasi kemanusiaan yang berkompetan dalam kegiatan pertolongan pertama sebisa mungkin menyebarkan pengetahuan seluas luasanya kepada masyarakat disemua lapisan,” papar dia.
Kelompok difabel di Boyolali merupakan bagian kelompok masyarakat yang juga harus terpenuhi hak haknya. Kelompok berkebutuhan khusus tersebut juga harus diperlukan sama. PMI sebagai organisasi yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia harus dapat memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat tanpa membedakan ras,suku,agama dan latar belakang.
Mengingat juga kasus kecelakaan yang membutuhkan pertolongan pertam di Boyolali sangat tinggi, untuk itu PMI perlu mengadakan pelatihan Pertolongan Pertama bagi para penyandang difabel agar mereka bisa melakukan pertolongan pertama dengan benar.
“Sasaran kegiatan ini adalah kelompok difabel yang tergabung dalam kelompok donor darah rutin pmi dan kelompok difabel binaan Dinas Sosial Kab Boyolali yaitu sebanyak 30 orang agar mempunyai hak sama dalam kesehariannya,” jelas Suharto.