Kampung Selo Beraksi, Destinasi Wisata Alternatif di Kecamatan Tawangsari Sukoharjo

Ketporak humor yang dipentaskan di Kampung Selo Beraksi, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo. (Rohimah/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SUKOHARJO-Dusun Selo, Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) sempat viral di media sosial (sosmed). Sebab, kampung tersebut memiliki destinasi wisata alternatif bernama “Kampung Selo Beraksi”.
Memasuki kawasan desa sudah disuguhkan dengan berbagai ragam warna warni yang menghiasi sepanjang jalan. Kreativitas pemuda dan warga Dusun Selo, Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, ini yakni mengolah barang-barang bekas menjadi berbagai area sport foto yang menghipnotis para pengunjung.
Ikatan muda-mudi Krida Manunggal memeriahkan HUT ke-26 tahun “Pesta Rakyat – Kampung Selo Beaksi“. Kegiatan ini berlangsung pada 24-29 September 2018 ini digelar berbagai aneka warna kegiatan. Seperti wisata foto, akustik asik, pameran kerajinan, modern dance, fashion show, puisi nasionalisme, magic mentalism, film documenter, ketoprak humor, hingga pertunjukan teather.
“Dalam serangkaian acara ini diperankan oleh para pemuda dan warga Dusun Selo, Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari sendiri,” terang Wahyu, ketua Pengembangan Desa.
Pada malam puncak acara yang diselengarakan pada Sabtu 29 September 2018 betempat depan kafe “Nunut Ngeyup” yang dihadiri Sri Hariningsih, anggota DPRD Sukoharjo. Legislator ini yang membantu pembangunan Rumah Sampah di Dusun Selo, Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari.
Kemudian juga dihadiri Rizka (dosen UNS) tokoh pembangunan Rumah Sampah yang saat ini dikelola warga, dan warga dari dalam dan luar Dusun Selo, Pojok. Serangkaian acara ini adalah program dari ikatan muda mudi Krida Manunggal untuk mengenalkan Kampung Selo Beraksi dengan kreativitasnya.
“Semua peran dalam acara ini adalah warga Selo sendiri. Memperkenalkan tidak hanya secara fisik saja (sport foto) tapi juga untuk kebersamaan warga untuk dekat, dari warga untuk warga,” jelasnya.
Pengembangan kreativitas ini sudah dilakukan sejak April 2017. Karena tidak ada sumber alam yang bisa menarik pengunjung, maka pihaknya bikin sesuatu yang menarik. “Dengan adanya acara Pesta Seni ini menjadi suntikan semangat baru untuk teman teman berkarya lagi,” kata dia.