Tragis…! Bersimbah Darah di WC Umum Pasar Colomadu Karanganyar, Warmin Warga Sragen Meninggal

Ibu dan kakak menunjukkan foto Warmin semasa hidup. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Tragis menimpa Warmin (35), warga Dukuh Kacangan, Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah. Tulang punggung keluarga ini ditemukan bersimbah darah di WC umum pasar di daerah Colomadu, Karanganyar, Senin malam 27 Agustus 2018.

Diduga kuat Warmin menjadi korban penganiayaan karena mengalami luka parah di bagian kepala. Warga menemukan korban Selasa pagi dan membawanya ke rumah sakit setempat. Namun selama perawatan, akhirnya pada Rabu 29 Agustus 2018 sekitar pukul 10.00 WIB mengembuskan nafas di rumah sakit setempat.

Warmin semasa hidup. (credit-Huiryanto/Fokusjateng.com)

Berdasarkan informasi yang dihimpun fokusjateng.com di rumah duka, korban sehari-hari bekerja sebagai penjual kapur barus dan tambal panci di pasar daerah Colomadu, Karanganyar. “Pada saat kejadian itu Warmin menggantikan pekerjaan sebagai penjaga toilet. Karena yang punya WC umum itu sedang pulang kampung ke Tasikmalaya,” jelas Sukardi, Kadus 3 Dukuh Kacangan Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Kamis 30 Agustus 2018.

Menurut informasi yang di peroleh Sukardi, penganiayaan terhadap Warmin ini bermula saat penjual jadah pergi ke kamar mandi. Lantas melihat kondisi Warmin luka penuh darah. “Kami ke sana ketemu Pak Teguh seorang satpam,” jelasnya.

Penjual jadah menginformasikan ke satpam bahwa ada orang terluka parah di WC umum. Lantas seorang satpam ini melaporkan ke Polsek Colomadu.

Warmin yang tidak memiliki tempat tinggal di Colomadu hanya hidup dan tinggal di kamar kecil di samping kamar mandi WC umum pasar. Sebelum penganiayaan berujung maut tersebut, korban Warmin sempat berselisih dengan salah satu pengamen.

Sementara itu, Suwarno (33) adik Warmin terlihat masih shock. Dia tidak menyangka kakaknya yang menjadi tulang punggung keluarga meninggal dengan mengenaskan.

“Di Colomadu sudah 3 tahun. Mas Warmin itu orangnya baik suka menolong orang lain. Kalau pulang ke rumah itu satu bulan sekali. Kalau pulang, di rumah juga tidak lama terus balik lagi ke Colomadu. Saya minta pihak kepolisian segera menangkap pelaku penganiyaan terhadap kakak saya,” harapnya.