Festival Tungguk Tembakau, Ritual Awali Panen Tembakau Lereng Gunung Merbabu Boyolali

Wabup Boyolali M. Said Hidayat menyalami warga di gelaran Tungguk Tembakau Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis 2 Agustus 2018. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Ratusan warga menyeruak di kawasan lereng Gunung Merbabu, tepatnya di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis 2 Agustus 2018. Berbagai ornamen tradisional seperti umbul – umbul menambah semarak suasana jalur pedesaan yang kanan kirinya ditumbuhi oleh tanaman tembakau.

Warga terlihat gembira untuk mengikuti dan menyaksikan ritual petik daun tembakau dalam rangkaian Festival Tungguk Tembakau Tahun 2018. Ritual dimulai dengan berdoa bersama di makam Syeh Kerto Muhamad yang menjadi titik awal lokasi ritual dengan menghadirkan dua gunungan yakni gunungan daun tembakau dan gunungan hasil bumi seperti sayur sayuran.

Setelahnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memetik daun tembakau segar pada hamparan tanaman tembakau yang menjadi kebanggaan petani setempat.

Selepas pemetikan, kedua gunungan ritual diarak menuju panggung utama untuk diperebutkan warga. Dengan diiringi tari tarian tradisional, gunungan tersebut diarak sejauh 2,5 kilometer sebagai wujud rasa syukur atas dimulainya panen tembakau yang menjadi bahan baku rokok dan berbagai bahan kimia ini.

Agenda ini membuat takjub Gubernur Ganjar. Cuaca cerah yang menghiasi kala itu, sukses memperlihatkan pemandangan alam Kabupaten Boyolali yang indah. Selain untuk memulai panen tembakau, tradisi tersebut juga sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan tembakau yang berkualitas.

“Sebenarnya ini bisa menjadi satu cara mereka hormat pada Tuhan sebagai ucap syukur, di sisi lain ada sisi kultural, mereka membuat tradisi yang selalu dipelihara, dan Insya Allah akan memberikan panen yang bagus, harganya bagus, dan bikin sejahtera,” ungkap Gubernur Ganjar.

Melihat cuaca akhir akhir ini yang cukup bagus, harga tembakau yang dipanen juga turut mengalami kenaikan hingga mencapai Rp. 8.000 – Rp. 9.000 per kilo. Disinggung mengenai potensi wisata Desa Senden, Gubernur Ganjar dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selalu mendorong untuk membuat destinasi menarik sehingga orang mau datang desa wisata.

“Berbicara keindahan alam, tidak ada duanya disini. Saya menghadap ke depan ada Gunung Merapi, menengok sedikit sudah Gunung Merbabu, di sebelah timur ada Gunung Lawu,” ungkap Gubernur Ganjar.

Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M. Said Hidayat yang turut mendampingi juga mengungkapkan hal yang sama atas tembakau yang dihasilkan oleh petani di lereng Gunung Merapi ini.

“Semoga ini menjadi satu keberkahan dan menjadi ladang rejeki bagi petani untuk kesejahteraan mereka,” tandas Wabup Said.