FOKUS JATENG-SRAGEN-Lembaga Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (LSPM) Duta Amanah Indonesia (DAI) Sragen, Jawa Tengah, menggelar soft skill Jumat 27 Juli 2018. Kegiatan ini dilakukan setelah launching yang dihadiri forkopimda hingga aktivis kemasyarakatan Jumat 20 Juli 2018.
Soft skill manajemen qolbu ini digelar di Gedung Perpustakaan Daerah Sragen. Peserta dari berbagai komunitas, guru, pengusaha, hingga mahasiswa ini larut dalam seminar yang menyentuh hati ini. Pasalnya, para peserta diingatkan agar menjalani hidup yang lebih baik dari hari sebelumnya. “Mereka kami ajak kembali dari nol,” ungkap R. Dewi Novita Kurniawati, S.Psi, M.Psi, selaku pembicara.
Tidak hanya itu, peserta juga dilihatkan sebuah tayangan video yang menggambarkan asal mula manusia. Kemudian video kekuasaan Allah, bahkan ada dilihatkan seorang yang kelaian fisik tapi bisa menjadi manusia yang hebat.
Setelah mendengar pemaparan dan melihat video itu, banyak peserta yang menangis karena teringat masa lalu bersama kedua orang tua maupun yang lain. “Saya nangis teringat bapak Mas,” tutur Tutik Susilowati (31), salah satu peserta warga Kelurahan/Kecamatan Masaran, Sragen.
Bapaknya meninggal saat dia bekerja sebagai TKI di luar negeri. Saat itu ekonominya belum mapan. “Sekarang saya sudah seperti ini tapi bapak sudah tidak ada,” katanya.
Eka Ratna Mardani (56), salah satu guru SMP negeri asal Sukodono, mengatakan, acara kali ini cocok bagi anak-anak dan orang dewasa. “Ini sangat positif. soft skill kali ini sangat membantu sekali bagi orang-orang yang membutuhkan, terutama psikologis terganggu,” terang dia.
Sementara itu, Dewi Novita Kurnawati, pembicara sekaligus psikolog mengatakan, metode soft skill untuk menggugah dari dalam. Qolbu kata hati ini perlu untuk didengar dan dipahami.
“Sengaja saya menciptakan soft skill ini dengan tayangan menurut saya itu lebih efektif bisa dipahami. Dengan tayangan tadi peserta bisa berkaca pada diri masing-masing dan saya cukup ngimbangi dengan kata-kata agar mereka kembali pada fitrahnya,” jelasnya.
Kenapa dirinya memilih dengan metode tersebut, karena menurutnya jiwa ini sudah lelah. Dunia ini juga sudah lelah. Sebenarnya, menurut Novi yang dituju oleh hamba Allah adalah hidup ketenangan.