FOKUS JATENG-BOYOLALI-Tanaman di wilayah lereng Merapi, tepatnya di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, banyak yang layu Minggu 3 Juni 2018. Kondisi itu lantaran terkena dampak abu vulkanis hasil erupsi Merapi Jumat 1 Juni 2018.
Namun ada beberapa dusun yang malah tidak terkena abu vulkanis. Seperti di Dusun Tlogolele dan Ngadirojo. Padahal, desa tersebut adalah desa tertinggi di lereng Merapi. Hujan abu hanya mengenai dusun di bagian atas seperti Dusun Karang dan Stabelan.
Untuk mengurangi dampak abu, para petani membersihkan abu pada tanaman dengan cara manual. Caranya, tanaman digoyang-goyangkan dengan sebatang kayu sehingga abu yang menempel berguguran. Sebab jika dibiarkan, tanaman menjadi layu.
Ada pula petani yang memilih membersihkan abu dengan alat penyemprot hama atau sprayer. Bedanya, sprayer tidak diisi pestisida, namun hanya diisi dengan air. Kemudian, air disemprotkan pada tanaman satu persatu. “Saya bersihkan dengan semprotan air,” tutur Tentrem (50), petani warga Dusun Klakah Dhuwur, Desa Klakah, Kecamatan Selo.
Dia pun berharap turun hujan agar abu yang menempel pada tanaman bisa bersih. “Tak hanya abu yang menempel pada tanaman, namun juga abu yang mengotori genteng rumah dan pekarang bisa bersih. Dampak hujan abu, lingkungan menjadi kotor dan berdebu,” kata dia.