FOKUS JATENG-BOYOLALI-PT Pertamina dengan Pemkab Boyolali terus memberikan pelayanan pergantian tabung gas elpiji dari 3 kg ke 5,5 kg kepada masyarakat. Setelah dilakukan kalangan aparatur sipil negara (ASN), kini giliran karyawan perbankan di Boyolali yang menukarkan tabung gas elpiji.
Hal itu dilakukan di kantor PD BPR BKK Boyolali Rabu 16 Mei 2018. Langkah ini sebagai bentuk imbauan dan sosialisasi bagi masyarakat yang sudah mampu perekonomiannya tidak lagi menggunakan gas melon atau 3 kg.
Sales Eksekutif Elpiji Region IV Pertamina, Adeka Sangtraga Hitapriya mengatakan, di Boyolali, pemkab melalui sekretaris daerah sudah mengeluarkan surat Eearan agar seluruh ASN beralih menggunakan elpiji non-subsidi. Sebagai tindak lanjut, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh ASN di 19 Kecamatan agar mengindahkan imbauan ini.
Di antaranya dengan promo, yakni 2 tabung gas 3 kg ditukar satu tabung gas 5,5 kg dan hanya menambah uang Rp 15 ribu, lebih murah dibanding harga normal sebesar Rp 65 ribu “Di Boyolali, sebanyak 1.000 tabung gas 5,5 kg yang kita sediakan dalam sosialisasi dan sebagian besar saat ini sudah terserap. Jika ada permintaan lagi, kita siapkan,” papar dia.
Para ASN ini sebagai aparatur negara diharapkan bisa menjadi contoh kepada masyarakat untuk memanfaatkan elpiji sesuai peruntukannya. Sebab elpiji subsidi sebenarnya hanya diperuntukkan untuk masyarakat miskin dengan penghasilan di bawah Rp 1,5 juta per bulan.
Kabag Perekonomian Sekda Boyolali Binasih Setyono mengatakan, SE terkait penggunaan elpiji tersebut berlaku kepada sekitar 11 ribu ASN dan pegawai BUMD di seluruh Boyolali dan sepatutnya dipatuhi. Saat ini, beberapa OPD dan BUMD sudah melaksanakan imbauan dari SE dengan penerapan program penggunaan elpiji non-subsidi kepada para ASN. “Saat ini masih kita evaluasi penerapannya. Konsumsi elpiji ini terus kita awasi, sebab termasuk salah satu komponen inflasi,” jelasnya.
Sementara itu, Dirut Utama PD BPR BKK Boyolali Kuwat Wiyono menegaskan, lembaganya saat ini mewajibkan seluruh karyawan, sekitar 180 orang, untuk tak menggunakan gas bersubsidi. Sosialisasi dari Pertamina tersebut pun ia manfaatkan untuk proses peralihan bagi karyawannya, dengan menukar tabung gas 3 kg dengan tabung gas 5,5 kg.
“Kita ingin karyawan BPR kami menjadi contoh profil masyarakat yang tak semestinya memanfaatkan elpiji bersubsidi. Kita juga bantu Pertamina dalam distribusi melalui kredit khusus untuk tabung gas,” terangnya.